N3, Samarinda ~ Gangguan jiwa perlu dikenali dan
ditanggulangi sejak dini melalui manajemen stress yang tepat dan benar.
Terutama yang dialami Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya di
lingkungan Pemprov Kaltim.
Meski demikian, setiap PNS diharapkan dapat mengelola stress di tempat
kerja maupun dalam lingkungan keluarga dengan baik dan kemudian
menjadikan itu sebagai suatu tantangan untuk menghasilkan tindakan,
sikap dan kinerja yang lebih baik pula.
”Seperti pekerja pada umumnya PNS juga tidak terlepas dari problema
stress. Stres di tempat dan lingkungan kerja, ditambah dengan
permasalahan keluarga menjadi persoalan serius bagi suatu organisasi
kerja di lingkungan pemerintahan. Karena itu, gangguan jiwa tersebut
perlu dikenali sejak dini, sehingga permasalahan yang terjadi
dikehidupan keluarga maupun di lingkungan kerja tidak terpengaruh dalam
peningkatan kinerja dan prestasi pegawai,” kata Asisten Administrasi
Umum Setprov Kaltim Dr Meiliana ketika membuka seminar manajemen stres
di lingkungan kerja dan rumah tangga terhadap prilaku serta
produktifitas kerja PNS di lingkungan Pemprov Kaltim di Pendopo Lamin
Etam Samarinda.
Secara psikologis akibat stres bisa menimbulkan ketidakpuasan kerja
yang diikuti dengan adanya tekanan pada emosi seperti cemas, mudah
tersinggung atau mudah marah, muram, bosan dan sikap kasar. Stress juga
bisa berakibat pada perubahan perilaku pekerja, seperti menurunnya
produktivitas, turunnya tingkat kehadiran dan komitmen terhadap
integritas.
Gangguan jiwa tersebut dapat menyebabkan kematian, namun ada yang tidak
langsung menyebabkan kematian, tapi menimbulkan penderitaan yang
mendalam bagi individu dan beban yang berat bagi keluarga, baik beban
mental maupun materi, karena penderita menjadi kronis dan tidak lagi
produktif.
”Sesuai laporan dari survei didapatkan lebih dari 40 juta orang pekerja
di Eropa atau setidaknya 1 dari 3 pekerja mengatakan kalau mereka
mengalami stress di tempat kerja. Selain itu, lebih dari seperempat
pekerja absen selama 2 minggu dalam setahun karena masalah kesehatan
akibat stress. Kerawanan kondisi kejiwaan ini tentunya tidak jauh beda
dengan yang terjadi pada kalangan PNS di Kaltim,” jelasnya.
Ketua Panitia seminar manajemen stres di lingkungan kerja dan rumah
tangga terhadap prilaku serta produktifitas kerja PNS Fadilah Manteruna
mengatakan, melalui seminar tersebut diharapkan pimpinan SKPD di
lingkungan Pemprov Kaltim dapat tanggap terhadap prilaku yang dialami
stafnya. jay/hmsprov