N3, Sulsel ~ Presiden Indonesia Joko Widodo dijadwalkan melakukan pembantalan jalur Kereta Api Trans Sulawesi tahap pertama Makassar-Parepare di Kabupaten Barru, pada Jumat, 21 Agustus 2015 pekan ini, pembantalan ini sebagai penanda dimulainya pengerjaan pertama proyek kereta api tersebut.
Gubernur Sulawesi Selatan, DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., MH mengatakan percepatan kegiatan pembantalan KA Trans Sulawesi ini merupakan permintaan lansung presiden dan komitmen pemerintah mendukung percepatan pembangunan di Indonesia Timur.
Syahrul menambahkan pihaknya saat ini tengah merampungkan persiapan pembantalan awal jalur kereta api tersebut, termasuk pembebasan lahan yang sebelumnya menghambat proses pembantalan.
Dia mengaku upaya pembebasan lahan untuk pembangunan sarana perkeretaapian belum menemui kendala yang berarti dan menurutnya telah selesai secara keseluruhan di Kabupaten Barru.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko sebelumnya mengatakan, pengerjaan jalur KA Trans Sulawesi ini ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada 2019 mendatang. untuk proses pengerjaannya, pemerintah mengimpor 10% bahan material dari luar negeri. Dia mengklaim kereta api yang akan dikembangkan di Sulawesi berbeda dengan kereta api yang ada sebelumnya, kereta api yang akan dibangun di Sulawesi jauh lebih modern dan berkecepatan lebih tinggi. Untuk merampungkan kereta api di Sulawesi anggaran dibutuhkan sekitar Rp 11 triliun.
Hermanto mengaku untuk memantapkan pengembangan perkeretaapian di Sulawesi, pemerintah menggandeng enam perguruan tinggi, salah satunya Universitas Hasanuddin Makassar.
Kesepakatan bersama dengan perguruan tinggi tersebut mengenai survei teknis dan pengembangan pendidikan perkeretaapian di perguruan tinggi di Sulawesi, termasuk diantaranya pengenalan teknologi, desain dan perencanaan perkeretaapian. Hms/Srf/Na