N3, Sumbar ~ Presiden Joko
Widodo batal melakukan pembantalan rel kereta api di PekkaE, Desa Tanete,
Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Padahal, Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sudah mempersiapkan penyambutan orang
nomor satu di Indonesia itu.
Tenda VIP dan
untuk ruang para tamu, masih berdiri di tempat dimana Jokowi akan melakukan
pembantalan kereta api.
Tidak hanya
itu, Ditjen Perkeretaapian juga secara khusus mendatangkan rel kereta api
sepanjang enam meter beserta bantalannya dari Bangil Jawa Timur untuk
diperlihatkan ke Presiden gambaran proses konstruksi pemasangan rel kereta.
Menurut
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Perkeretaapian Sulsel, Henry
Hidayat, rel kereta beserta bantalannya itu tiba di Sulsel pada Selasa (18/8)
malam lalu, menggunakan kapal laut. Rangkaian rel dan bantalan itu diangkut
dalam satu truk ke Kabupaten Barru untuk dirangkai.
Kendati
presiden batal datang, namun proses untuk menghadirkan kereta api di daerah ini
tetap berjalan. Malah progresnya cukup cepat.
Gubernur
Sulsel, DR. H. Syahrul Yasin Limpo pun menyempatkan diri ke PekkaE untuk
melihat sejauh mana perkembangan yang terjadi, Jumat (21/8).
Secara garis
besar, Henry menjelaskan progres pembangunan masih tetap dalam tahapan
meratakan badan jalan kereta.
"Ada 13
paket pengerjaan melakukan pemadatan dan penimbunan tanah untuk badan jalan
kereta api," jelas Henry.
Dia
menargetkan dalam waktu dekat akan bisa dilakukan pembantalan dan pemasangan
rel kereta sepanjang 16,1 km.
Dia
menambahkan, berbeda dengan di Jawa dan Sumatera, dipastikan tidak ada
perlintasan kereta api yang akan memotong jalan kendaraan bermotor.
Khusus untuk
rel kereta api yang akan memotong jalan provinsi, seperti di Kabupaten Barru
yang akan memotong jalan poros ke Soppeng, akan dibuatkan fly over bagi
kendaraan bermotor.
Sementara rel kereta yang memotong jalan provinsi atau yang lebih kecil, akan dibuatkan underpass bagi perlintasan kereta api.
Sementara rel kereta yang memotong jalan provinsi atau yang lebih kecil, akan dibuatkan underpass bagi perlintasan kereta api.
Sementara
itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo cukup antusias dengan progress kegiatan
yang ada di lapangan.
Dia mengaku
akan merancang ulang skenario kedatangan presiden.
"Jika
presiden batal melakukan pembantalan perdana rel kereta ap,i kita upayakan
kehadiran beliau nanti dalam rangka pemasangan sambungan rel kereta api untuk 10
kilometer pertama," jelas Syahrul di sela-sela kunjungannya.
Presiden Joko
Widodo kembali dijadwalkan hadir di daerah ini Oktober mendatang.
Dia
menambahkan, Senin pekan depan akan ke Jakarta untuk melaporkan perkembangan
yang terjadi di lapangan.
Masalah
lahan, Syahrul menegaskan hampir tidak ada masalah. Bahkan di Kabupaten Barru
sudah diselesaikan diatas 80 persen.
Dia berharap
bulan depan, pembebasan lahan kereta api sepanjang 100 km di beberapa kabupaten
juga bisa diselesaikan.
"Saya
sangat mengapresiasi progres pengerjaan yang telah dilakukan. Akselerasinya
begitu tinggi," pungkasnya. Srf/Na/Hms