N3, Sulsel ~ Gubernur Sulsel, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH.,M.Si.,M.H menghadiri Acara peringatan Dies Natalis Universitas Negeri Makassar (UNM) yang ke-54, di Ruang Teater, gedung Phinisi, Kampus UNM.
Dalam sambutannya, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, HUT ke-54 UNM ini jangan hanya dimaknai sebagai rutinitas tahunan. Tapi juga harus bisa menjadi api unggun dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya di UNM ini. Untuk mengejar ketertinggalan harus dimulai dari peningkatan mutu SDM yang baik, dan harus bisa menjadi kekuatan untuk menyatukan negeri.
"Momen HUT ke-54 UNM ini jangan hanya dimaknai sebagai rutinitas tahunan saja. Tapi ini harus bisa dijadikan sebagai momen untuk semakin meningkatkan mutu pendidikan agar bisa mengejar ketertinggalan. Dan untuk itu harus dimulai dengan perbaikan kualitas SDM," ujar Syahrul.
Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Arismunandar, dalam peringatan Dies Natalis UNM tersebut, menyampaikan pidato yang dikatakannya sebagai pidato terakhirnya selaku Rektor UNM. Hal ini karena saat ini Prof Arismunandar memasuki masa akhir jabatan sebagai rektor UNM, setelah menjabat selama delapan tahun.
“Dies Natalies ini merupakan pidato saya terakhir, karena masa jabatan rektor saya sudah berakhir selama 8 tahun menjabat,” ujar Prof Arismunandar.
Ia juga menyampaikan, bahwa saat ini, diusia UNM yang ke-54, UNM telah memiliki 86 Program Studi, dan 7 diantaranya program studi Doktor. Dan di tahun 2015 ini, UNM merupakan salah satu perguruan tinggi dengan peminat terbanyak, yang mencapai 80.000 peminat. Sedangkan jumlah kursi yang tersedia hanya 6400 kursi.
Sementara itu, anggota DPR RI, yang juga alumni Universitas Negeri Makassar (UNM), Akbar Faisal, menyampaikan orasi Ilmiah dalam peringatan Dies Natalis UNM ke-54 tersebut.
Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Berlari Mengejar Ketertinggalan”, Akbar mendorong pihak UNM agar berlari mengejar ketertinggalan lantaran saat ini UNM masih berada di peringkat 5000an dunia dan untuk di Indonesia, UNM berada pada peringkat 60an.
“Kita perlu tahu ini, dan kita harus kejar. Saat ini kita sudah jauh tertinggal, bahkan kini untuk di Indonesia, UNM berada diperingkat 60an, sementara untuk peringkat dunia, UNM berada diperingkat 5000an. Untuk itu, kita harus berusaha untuk mengejar ketertinggalan itu dengan perbaikan kualitas pendidikan dan juga kualitas tenaga pendidik,” ujar Akbar Faizal. Srf/Rs/Hms
Dalam sambutannya, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, HUT ke-54 UNM ini jangan hanya dimaknai sebagai rutinitas tahunan. Tapi juga harus bisa menjadi api unggun dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya di UNM ini. Untuk mengejar ketertinggalan harus dimulai dari peningkatan mutu SDM yang baik, dan harus bisa menjadi kekuatan untuk menyatukan negeri.
"Momen HUT ke-54 UNM ini jangan hanya dimaknai sebagai rutinitas tahunan saja. Tapi ini harus bisa dijadikan sebagai momen untuk semakin meningkatkan mutu pendidikan agar bisa mengejar ketertinggalan. Dan untuk itu harus dimulai dengan perbaikan kualitas SDM," ujar Syahrul.
Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Arismunandar, dalam peringatan Dies Natalis UNM tersebut, menyampaikan pidato yang dikatakannya sebagai pidato terakhirnya selaku Rektor UNM. Hal ini karena saat ini Prof Arismunandar memasuki masa akhir jabatan sebagai rektor UNM, setelah menjabat selama delapan tahun.
“Dies Natalies ini merupakan pidato saya terakhir, karena masa jabatan rektor saya sudah berakhir selama 8 tahun menjabat,” ujar Prof Arismunandar.
Ia juga menyampaikan, bahwa saat ini, diusia UNM yang ke-54, UNM telah memiliki 86 Program Studi, dan 7 diantaranya program studi Doktor. Dan di tahun 2015 ini, UNM merupakan salah satu perguruan tinggi dengan peminat terbanyak, yang mencapai 80.000 peminat. Sedangkan jumlah kursi yang tersedia hanya 6400 kursi.
Sementara itu, anggota DPR RI, yang juga alumni Universitas Negeri Makassar (UNM), Akbar Faisal, menyampaikan orasi Ilmiah dalam peringatan Dies Natalis UNM ke-54 tersebut.
Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Berlari Mengejar Ketertinggalan”, Akbar mendorong pihak UNM agar berlari mengejar ketertinggalan lantaran saat ini UNM masih berada di peringkat 5000an dunia dan untuk di Indonesia, UNM berada pada peringkat 60an.
“Kita perlu tahu ini, dan kita harus kejar. Saat ini kita sudah jauh tertinggal, bahkan kini untuk di Indonesia, UNM berada diperingkat 60an, sementara untuk peringkat dunia, UNM berada diperingkat 5000an. Untuk itu, kita harus berusaha untuk mengejar ketertinggalan itu dengan perbaikan kualitas pendidikan dan juga kualitas tenaga pendidik,” ujar Akbar Faizal. Srf/Rs/Hms