Kemendikbud Gandeng PWI, Lahirkan Siswa Melek Media

N3, Sumbar ~ Melalui pencanangan Gerakan Remaja Melek Media diharapkan para siswa tidak lagi sekedar menjadi konsumen berita, melainkan menjadi produsen informasi, dan kritis terhadap berita yang disiarkan.

“Berbeda dengan dahulu, saat ini kita hidup di era informasi yang luar biasa banyaknya. Informasi yang banyak itu mengharuskan anak-anak harus bisa memilah, memilih, memanfaatkan, dan mengkritisi,” ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan usai membuka Gerakan Remaja Melek Media di Auditorium Gubernuran, Sumatera Barat.

Dalam merealisasikan gerakan dimaksud, Kemendikbud menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang telah menjalanakan kegiatan itu, melalui pemberian pelatihan bagi guru dan siswa secara berkelanjutan.

“Nantinya kawan-kawan di PWI akan datang ke sekolah-sekolah memberikan pelatihan, tidak hanya bagi siswa tapi juga untuk guru. Kalau guru malas membaca, menulis, dan menganalisa informasi, maka siswanya juga malas. Untuk itu keduanya dilatih, agar di fase berikutnya mereka justru bisa menjadi produsen informasi,” terangnya.

Menurut Anies, dipilihnya Sumatera Barat sebagai lokasi pencanangan Gerakan Remaja Melek Media, karena tanah Minangkabau memiliki potensi untuk melahirkan jurnalis dan tokoh intelektual yang berkontribusi terhadap berdirinya Republik Indonesia.

“Sumatera Barat melahirkan Adinegoro, Rasuna Said, mereka jurnalis hebat yang berkontribusi besar terhadap lahirnya bangsa ini. Ke depan, bukan tidak mungkin, Sumatera Barat melahirkan kembali tokoh serupa melalui gerakan ini,” harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PWI Margiono mengatakan, setelah dicanangkan Gerakan Remaja Melek Media tidak akan dilepas begitu saja. PWI berkomitmen untuk mengawal realisasinya, hingga para siswa di masing-masing sekolah mampu melahirkan karya jurnalistik yang berguna.

“ Format gerakan ini tidak akan dilepas. PWI akan terus mengawal, memberi mereka pelatihan literasi media. Nantinya akan dibentuk tim di masing-masing sekolah, hingga mereka melahirkan karya jurnalistik. Bisa berupa majalah atau informasi online.

Sementara itu, untuk mendukung suksesnya gerakan ini, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengaku akan mengeluarkan surat edaran ke seluruh Kabupaten/Kota, yang meminta setiap sekolah berlangganan koran lokal, nasional ataupun internasional.
 
“Sekolah harus langganan Koran, lalu diletakkan di perpustakaan agar siswa memiliki akses untuk mendapatkan informasi yang luas. Dari situ mereka memahami informasi. Selanjutnya melalui bimbingan PWI, mereka bisa menghasilkan karya juga,”ucapnya. Zrd
Dibaca
Previous Post Next Post