N3, Padang ~ Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah bersama Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Padang, Dinas Kesehatan Kota (DKK)
Sumbar dan DKK Padang melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) bagi para
pedagang di Pasar Pabukoan Imam Bonjol.
Walikota mengatakan, dalam Inspeksi Mendadak (Sidak) bersama ini, ditemukan gorengan yang mengandung berbahan plastik. Awalnya sampel dalam keadaan baru itu, tak lama saat diangkat dan terkena angin, gorengan menjadi keras.
Walikota mengatakan, dalam Inspeksi Mendadak (Sidak) bersama ini, ditemukan gorengan yang mengandung berbahan plastik. Awalnya sampel dalam keadaan baru itu, tak lama saat diangkat dan terkena angin, gorengan menjadi keras.
Sebelumnya Walikota telah menegaskan, jika nantinya terdapat menjual makanan berbahaya, pedagang tersebut
diberi sanksi. Sanksi tersebut bisa saja sanksi pidana, karena telah
membahayakan keselamatan konsumen.
Sementara dari pemeriksaan di Pasar Pabukoan Imam Bonjol tersebut,
sebanyak 26 sampel dilakukan pengujian oleh tim penguji laboratorium
BBPOM Kota Padang. Makanan tersebut diperiksa untuk melihat apakah
mengandung zat berbahaya atau tidak.
“Misalnya, makanan berwarna merah mengandung rhodaminfil. Kemudian, boraks pada gorengan dan formalin pada mie,” sebut Pelaksana Tugas (Plt) Balai Besar POM Kota Padang, Amyelli.
Pada kesempatan itu, Amyelli tengah menghimbau konsumen agar cerdas dalam memilih makanan yang akan dibeli.
“Jangan tergiur tampilan makanan yang lebih segar, karena diduga bisa jadi menggunakan zat berbahaya. Untuk itu, pemeriksaan dan pengujian kita lakukan dengan cepat secara langsung dengan mobil laboratorium keliling Balai Besar POM,” ujarnya.
Dia menjelaskan lagi, selain memeriksa zat yang ada di dalamnya, mereka juga memeriksa kehigienisan makanan. Sementara, untuk pengawasan telah bekerja sama dengan Dinas Pasar. Lalu, jika dibandingkan tahun lalu, menurutnya tahun ini pedagang lebih bersih.
“Artinya, pembinaan dan pelatihan yang diberikanpada pedagang membuahkan hasil. Sebelumnya makanan yang dijual tidak menggunakan penutup, namun sekarang telah ditutup . Hal ini membuktikan mereka telah memperhatikan kebersihan dan keselamatan konsumen,” jelasnya mengakhiri.
“Misalnya, makanan berwarna merah mengandung rhodaminfil. Kemudian, boraks pada gorengan dan formalin pada mie,” sebut Pelaksana Tugas (Plt) Balai Besar POM Kota Padang, Amyelli.
Pada kesempatan itu, Amyelli tengah menghimbau konsumen agar cerdas dalam memilih makanan yang akan dibeli.
“Jangan tergiur tampilan makanan yang lebih segar, karena diduga bisa jadi menggunakan zat berbahaya. Untuk itu, pemeriksaan dan pengujian kita lakukan dengan cepat secara langsung dengan mobil laboratorium keliling Balai Besar POM,” ujarnya.
Dia menjelaskan lagi, selain memeriksa zat yang ada di dalamnya, mereka juga memeriksa kehigienisan makanan. Sementara, untuk pengawasan telah bekerja sama dengan Dinas Pasar. Lalu, jika dibandingkan tahun lalu, menurutnya tahun ini pedagang lebih bersih.
“Artinya, pembinaan dan pelatihan yang diberikanpada pedagang membuahkan hasil. Sebelumnya makanan yang dijual tidak menggunakan penutup, namun sekarang telah ditutup . Hal ini membuktikan mereka telah memperhatikan kebersihan dan keselamatan konsumen,” jelasnya mengakhiri.