Nn, Sulteng ~ Terjadi baku tembak saat anggota kepolisain Sulawesi Tengah melakukan penangkapan anak buah Santoso terduga teroris di Gayatri, Poso kemarin.
Dua orang anggota polisi Sulteng ini mengalami luka tembak dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, menurut pengkuan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto saat memberikan keterangan, Senin (25/5), pagi tadi di Mabes Polri Jakarta.
Agus mengatakan kedua anggota polisi ini mengalami luka tembak dibagian pelipisnya dan satu anggota lagi terluka dibagian lengan dan paha. Sedangkan pelaku teroris ini meninggal dunia setelah kena tembakan dari pihak polisi, karena saat ditangkap anggota Santoso melawan polosi dengan menembaki para polisi.
Anggota polisi yang tertembak tersebut adalah Brigadir Kepala Wayan Pande, ia mengalami luka tembak di lengan dan paha, sedangkan Brigadir Wayan Sedana terluka dibagian pelipis. Kedua personil polisi ini berasal dari kesatuan Gegana, Korps Brimob Polri.
Korps Brimob merupakan salah satu satuan yang ditugaskan dalam Operasi Camar Maleo II di kawasan Sulawesi Tengah. Operasi ini bertujuan untuk mengejar kelompok teroris yang berbasis di Poso, Sulawesi Tengah yang ditengrarai di pimpin Santoso.
Dalam aksi penyergapan kemarin, petugas polisi berhasil mengamankan satu pucuk senapan laras panjang M16 beserta Magazennya, 20 butir peluru caliber 5,56 milimeter dan dua buah bom hasil rakitan pelaku terror.
Selain menembak mati tersangka teroris, petugas berhasil menangkap dua anggota kelompok Santoso lainnya. Menurut informasi Kapolda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Idham Azizi, mengatakan, tersangka teroris ini ditangkap di Makassar, Sulawesi Tengah dan di Lubuk Banggai. Zaki ditangkap di Makassa, sedangkan Khalid alias Minde di tangkap di Lubuk Banggai. Diduga kedua orang ini pernah dilatih dalam pelatihan militer (tadrib) oleh Santoso.
Sampai saat ini petugas Detasemen Khusus 88 Antiteror terus menggelar operasinya untuk menangkap Santoso. Sebelumnya Daeng Koro berhasil ditembak mati petugas dalam operasi besar-besaran yang dilkaukan kepolisian Indonesia. (Khalid)