PADA Masa Jabatan Walikota Kota Padang Tercinta Kujaga dan Kubela Dr. H. Fauzi Bahar M. SI, berpasangan dengan H. Yusman Kasim adalah pemimpin yang banyak melahirkan kebijakan-kebijakan. Setiap kebijakan dilahirkan selalu memanfaatkan momentum tahun baru Islam. Setelah tampuk kepemimpinan berada ditangan Dr. H. Fauzi Bahar M. SI, Setumpuk harapan Dr. H. Fauzi Bahar warga ditumpangkan untuk memajukan kota padang . Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat. Pada awal memimpin, Dr. H. Fauzi Bahar, pada tahun 2004 itu menunjukan kiprah yang sangat luar biasa, yakni melahirkan kebijakan yang menakjubkan dan tidak terbayangkan sebelumnya oleh warganya. Pada peringatan tahun baru islam 1425 H di Lapangan Imam Bonjol Padang Walikota Dr. H. Fauzi Bahar mencanangkan “PERANG” dengan judi togel.
Judi kupon putih itu telah menggurita, mulai dari daerah pinggir hingga pusat kota, boleh dikatakan setiap warung menyediakan kupon putih dan buku mimpi untuk memasang nomor judi tersebut. Kenyataan banyak bapak-bapak hingga wanita termasuk buaian kemenangan judi toto gelap itu. Masyarakat banyak yang sengsara, anak-anak jadi putus sekolah. Uang lebih dipentingkan untuk memasang judi togel tersebut,dengan harapan menang. Selain itu, yang menyedihkan lagi, masyarakat pecandu judi itu banyak yang syiri, bertanya kepada orang gila, dan tiduran di kuburan berharap memperoleh mimpi nomor untuk dipasang , supaya menang.
Untuk menyelamatkan warga yang dicintai, Walikota Dr. H. Fauzi Bahar menyatakan “perang” dengan judi togel. Tidak sejengkal tanah dan bumi kota tercinta ini diizinkan untuk judi yang menyengsarakan masyarakat. Perjudian yang menyesatkan warga harus diberantas. “Saya sebagai Walikota Padang , Jabatan saya di pertaruhkan. Jika perjudian ini tidak selesai diberantas saya bersedia untuk mundur, meletakkan jabatan terhormat ini, ” sebut Fauzi Bahar penuh percaya diri.
Walikota Dr. H. Fauzi Bahar M. SI yang baru jadi pemimpin disaat itu, berani mempertaruhkan jabatan Walikotanya. Ia dalam keseharian setelah mencanangkan pemberantasan judi dan togel itu juga tak pernah gentar dan cemas. Malahan setelah pencanangan perang tersebut mulailah muncul dukungan-dukungan dari aparat Kepolisian, MUI, LKAAM, KNPI, Libas dan lain sebagainya.
Gerakan anggota Poltabes, Satpol PP merealisasikan perkerjaannya. PAra cukkong judi togel mulai tertangkap. Walikota Dr. H. Fauzi Bahar melihat penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian tak segan-segan memberikan hadiah berupa uang, sebagai bentuk perhatian dan kerjasama yang baik. Dan penangkapan-penangkapan terus bergulir dan berhasil meringkuk pelaku judi yang menyengsarakan masyarakat itu. Biasanya kebanyakan warung selalu menyediakan kupon putih dan beragam buku mimpi dan di pelataran lapangan Imam Bonjol terkenal dengan penjualan syair dan nomor mulai menghilang.
Kondisi itu tampak nyata dan dirasakan masyarakat. Kian hari, pecandu judi dan togel mulai tidak berani lagi untuk memasang,soalnya, bila ketahuan tetap ditangkap. Maka dari hari ke hari, minggu, bulan tahun persoalan judi togel semakin tak terlihat lagi. Bahkan judi togel itu, boleh dikatakan sudah tiada di Kota Padang. Dan bapak Dr. H. Fauzi Bahar “pertaruhan” jabtan Walikota Padang Dr. H. Fauzi Bahar dan H. Yusman Kasim berakhir dengan baik dan indah 18 Februari 2009.(*)