Nn, Sulsel ~ Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menilai, ancaman bom yang ditujukan ke Maskapai Batik Air tujuan Ambon Jakarta yang membuat pesawat tersebut harus mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Kejadian ini secara tidak langsung mengganggu rutinitas penerbangan.
Wakil Gubernur Sulsel,Agus Arifin Nu'mang yang ditemui di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, mengaku, akibat ancaman bom yang menimpa pesawat Batik Air, pihak Angkasa Pura bersama kepolisian dan TNI disibukkan untuk memastikan ancaman tersebut dengan melakukan penggeledahan ke seluruh badan pesawat.
Meski pemeriksaan yang dilakukan hampir sekitar 2 jam lebih dengan menggunakan anjing pelacak dan alat x ray, tapi dipastikan ancaman tersebut tidak benar karena tidak ditemukan bom melainkan tas biasa.
“Ancaman semacam itu tentu akan meresahkan masyarakat, terutama para penumpang, apalagi Bandara Sultan Hasanuddin Makassar merupakan salah satu bandara tersibuk yang ada di Indonesia, sehingga dibutuhkan kewaspadaan yang lebih lagi,” ungkap Agus.
Sebagaimana diberitakan, Pesawat Batik Air yang membawa penumpang sebanyak 122 orang, yang dipiloti Capten Luther Lumintang dan Co Pilot Agusta, mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar setelah mandapat ancaman bom.
Pesawat Batik Air, type a 320, yang yang didalamnya terdapat 6 crew, mendapat ancaman bom sekitar pukul 06.45 wita, dan sedang berada di ketinggian, 35.000 feet dengan tujuan Ambon - Jakarta.
Pesawat tersebut akhirnya berhasil mendarat dan dievakuasi di runway 03 bandara lama, untuk selanjutnya dilakukan pengecekan dari tim gabungan yan berjumlah 200 orang, yang terdiri dari gegana Polda Sulselbar, TNI AU, TNI AD, serta dinas terkait lainnya.
Menurut Marsekal Pertama TNI, Tamzil Gustari Malik, pemeriksaan tahap pertama Pesawat Batik Air dilakukan dengan menggunakan alat x ray, yang dimulai dari ruang penumpang dan selanjutnya diarahkan ke bagasi pesawat.
Setelah hampir 2 jam dilakukan pemeriksaan secara teliti, Pesawat Batik Air dipastikan aman dari bom dan siap diterbangkan kembali sesuai tujuan awal.
Sementara itu, kondisi di Bandara Baru Sultan Hasanuddin Makassar, tetap berjalan seperti biasa, dan tidak terpengaruhi dengan peristiwa ancaman bom terhadap Pesawat Batik Air.
Penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar terlihat cukup ramai dipenuhi para penumpang. Srf/Sr
Wakil Gubernur Sulsel,Agus Arifin Nu'mang yang ditemui di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, mengaku, akibat ancaman bom yang menimpa pesawat Batik Air, pihak Angkasa Pura bersama kepolisian dan TNI disibukkan untuk memastikan ancaman tersebut dengan melakukan penggeledahan ke seluruh badan pesawat.
Meski pemeriksaan yang dilakukan hampir sekitar 2 jam lebih dengan menggunakan anjing pelacak dan alat x ray, tapi dipastikan ancaman tersebut tidak benar karena tidak ditemukan bom melainkan tas biasa.
“Ancaman semacam itu tentu akan meresahkan masyarakat, terutama para penumpang, apalagi Bandara Sultan Hasanuddin Makassar merupakan salah satu bandara tersibuk yang ada di Indonesia, sehingga dibutuhkan kewaspadaan yang lebih lagi,” ungkap Agus.
Sebagaimana diberitakan, Pesawat Batik Air yang membawa penumpang sebanyak 122 orang, yang dipiloti Capten Luther Lumintang dan Co Pilot Agusta, mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar setelah mandapat ancaman bom.
Pesawat Batik Air, type a 320, yang yang didalamnya terdapat 6 crew, mendapat ancaman bom sekitar pukul 06.45 wita, dan sedang berada di ketinggian, 35.000 feet dengan tujuan Ambon - Jakarta.
Pesawat tersebut akhirnya berhasil mendarat dan dievakuasi di runway 03 bandara lama, untuk selanjutnya dilakukan pengecekan dari tim gabungan yan berjumlah 200 orang, yang terdiri dari gegana Polda Sulselbar, TNI AU, TNI AD, serta dinas terkait lainnya.
Menurut Marsekal Pertama TNI, Tamzil Gustari Malik, pemeriksaan tahap pertama Pesawat Batik Air dilakukan dengan menggunakan alat x ray, yang dimulai dari ruang penumpang dan selanjutnya diarahkan ke bagasi pesawat.
Setelah hampir 2 jam dilakukan pemeriksaan secara teliti, Pesawat Batik Air dipastikan aman dari bom dan siap diterbangkan kembali sesuai tujuan awal.
Sementara itu, kondisi di Bandara Baru Sultan Hasanuddin Makassar, tetap berjalan seperti biasa, dan tidak terpengaruhi dengan peristiwa ancaman bom terhadap Pesawat Batik Air.
Penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar terlihat cukup ramai dipenuhi para penumpang. Srf/Sr