Nusantara--Meski Kota Surakarta memiliki Pendapat Asli Daerah (PAD) mencapai angka triliunan rupiah, akan tetapi daerah yang terletak di Jawa Tengah itu masih “belajar” tatacara pengelolaan PAD ke Pemerintah Kota Padang. Kamis (26/3) kemarin, sebanyak 11 rombongan dari Komisi III DPRD Kota Surakarta berkunjung ke Pemko Padang yang disambut langsung Asisten I Pemerintahan, Wedistar, Asisten III Administrasi, Corri Saidan dan Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Muhidi, di ruang Bagindo Aziz Chan Kantor Balaikota Padang.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto menyebut, salahsatu tujuan kedatangan rombongan ke Padang yakni untuk mencoba menggali dan mempelajari penerapan PAD Kota Padang. “Padang merupakan kota yang cukup menarik, terutama di segi pariwisata serta sisi pengelolaan PAD,” katanya.
Dalam diskusi yang dilakukan, cukup banyak strategi serta cara peningkatan PAD yang disampaikan Asisten I, Asisten III serta sejumlah kepala SKPD yang hadir di kesempatan itu. “Tadi cukup banyak strategi dan cara peningkatan PAD yang didapat. Misalkan tentang pelaksanaan pemungutan pajak daerah secara online. “Di Surakarta belum kami terapkan, di sini (Padang) ternyata sudah diterapkan. Ini sesuatu yang baru dan harapan kami ke depan bisa diterapkan di Surakarta sendiri,” papar Sugeng.
Selain belajar tentang pemerintahan, Sugeng mengaku tujuan mereka ke Padang yakni untuk melihat pembangunan Padang terutama pascagempa besar berkekuatan 7,9 SR pada 2009 silam. “Kami juga ingin melihat bagaimana pembangunan Padang terutama setelah dilanda gempa lalu,” timpalnya.
“Padang juga punya legenda Malin Kundang dan Siti Nurbaya yang sudah tersohor. Sejak kecil saya juga sudah mendengarkan lagu ‘Teluk Bayur’. Ini yang membuat kami ingin ke Padang,” aku Sugeng.
Sementara, Asisten I Pemerintahan, Wedistar menyambut hangat kedatangan rombongan Komisi III DPRD Kota Surakarta. Menurutnya, dengan kedatangan rombongan tersebut akan semakin mempererat tali silaturahim kedua daerah. “Semoga dengan kunjungan ini akan bermanfaat bagi Kota Surakarta dan mempererat tali silaturahim,” kata Asisten I.
Asisten I juga sempat bertanya kepada rombongan dari DPRD Kota Surakarta tentang kiat bagaimana cara kota tersebut mampu meraih prediket Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam segi pelaporan keuangan selama lima kali berturut-turut. “Datang langsung ke Surakarta, nanti akan kami jelaskan kiatnya,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto sambil berseloroh.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Muhidi melihat kedatangan DPRD Kota Surakarta ke Pemko Padang merupakan hal positif yang tentunya suatu kebanggaan tersendiri bagi Kota Padang karena dipilih sebagai tempat studi banding atau kunjungan kerja. “Dalam dialog tadi kita melihat sendiri bagaimana usaha maksimal Kota Padang dalam meningkatkan PAD dan pelayanan kepada masyarakat dengan sistem online,” beber wakil rakyat dari partai PKS ini.
Muhidi menilai, selama ini usaha dan kerjasama antara Pemko dengan DPRD Padang dalam menggali potensi daerah untuk PAD cukup baik. “Saya rasa ini suatu yang sangat bagus dan tentunya ini tidak berhenti sampai di sini,” tukuknya.(mond/hms)
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto menyebut, salahsatu tujuan kedatangan rombongan ke Padang yakni untuk mencoba menggali dan mempelajari penerapan PAD Kota Padang. “Padang merupakan kota yang cukup menarik, terutama di segi pariwisata serta sisi pengelolaan PAD,” katanya.
Dalam diskusi yang dilakukan, cukup banyak strategi serta cara peningkatan PAD yang disampaikan Asisten I, Asisten III serta sejumlah kepala SKPD yang hadir di kesempatan itu. “Tadi cukup banyak strategi dan cara peningkatan PAD yang didapat. Misalkan tentang pelaksanaan pemungutan pajak daerah secara online. “Di Surakarta belum kami terapkan, di sini (Padang) ternyata sudah diterapkan. Ini sesuatu yang baru dan harapan kami ke depan bisa diterapkan di Surakarta sendiri,” papar Sugeng.
Selain belajar tentang pemerintahan, Sugeng mengaku tujuan mereka ke Padang yakni untuk melihat pembangunan Padang terutama pascagempa besar berkekuatan 7,9 SR pada 2009 silam. “Kami juga ingin melihat bagaimana pembangunan Padang terutama setelah dilanda gempa lalu,” timpalnya.
“Padang juga punya legenda Malin Kundang dan Siti Nurbaya yang sudah tersohor. Sejak kecil saya juga sudah mendengarkan lagu ‘Teluk Bayur’. Ini yang membuat kami ingin ke Padang,” aku Sugeng.
Sementara, Asisten I Pemerintahan, Wedistar menyambut hangat kedatangan rombongan Komisi III DPRD Kota Surakarta. Menurutnya, dengan kedatangan rombongan tersebut akan semakin mempererat tali silaturahim kedua daerah. “Semoga dengan kunjungan ini akan bermanfaat bagi Kota Surakarta dan mempererat tali silaturahim,” kata Asisten I.
Asisten I juga sempat bertanya kepada rombongan dari DPRD Kota Surakarta tentang kiat bagaimana cara kota tersebut mampu meraih prediket Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam segi pelaporan keuangan selama lima kali berturut-turut. “Datang langsung ke Surakarta, nanti akan kami jelaskan kiatnya,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto sambil berseloroh.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Muhidi melihat kedatangan DPRD Kota Surakarta ke Pemko Padang merupakan hal positif yang tentunya suatu kebanggaan tersendiri bagi Kota Padang karena dipilih sebagai tempat studi banding atau kunjungan kerja. “Dalam dialog tadi kita melihat sendiri bagaimana usaha maksimal Kota Padang dalam meningkatkan PAD dan pelayanan kepada masyarakat dengan sistem online,” beber wakil rakyat dari partai PKS ini.
Muhidi menilai, selama ini usaha dan kerjasama antara Pemko dengan DPRD Padang dalam menggali potensi daerah untuk PAD cukup baik. “Saya rasa ini suatu yang sangat bagus dan tentunya ini tidak berhenti sampai di sini,” tukuknya.(mond/hms)