Nusantara- Peringatan Hari Ibu (PHI ) merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan. Baik yang turut berjuang dalam merebut kemerdekaan maupun dalam pembangunan di masa modern ini. Sekaligus menjadi momentum untuk merenungkan tentang apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum tercapai oleh kaum perempuan Indonesia.
Hal itu dikatakan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah saat membuka seminar “Kesetaraan Perempuan dan Laki – laki” di Palanta Rumah Dinas, Jalan A. Yani 11, Jumat (19/12).
“Peran penting kaum perempuan dalam kebangkitan bangsa Indonesia tak dapat dinafikan. Tanpa peran perempuan maka mustahil bangsa ini dapat mencapai suatu kemandirian serta memiliki generasi yang berkepribadian. Bahkan tak jarang perempuan lebih tangguh dari laki - laki,” ungkap Walikota Mahyeldi.
Seminar dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-86 ini diikuti oleh sekitar 100 orang para ibu yang umumnya ‘single parent’ baik yang ditinggal mati suami maupun yang berpisah.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Padang Ny. Harneli Bahar selaku pembicara dalam seminar ini mengatakan, para ibu yang menjadi orang tua tunggal dalam keluarga praktis menghadapi tantangan yang berat. Mereka menafkahi, mendidik dan menyelenggarakan anak – anak dengan segala kemampuan yang dimiliki.
“Kekuatan seorang ibu dalam memperjuangkan keluarganya ini dapat disetarakan dengan laki – laki. Bahkan, lebih banyak orang tua tunggal perempuan yang berhasil membina anak – anaknya daripada laki – laki yang menjadi orang tua tunggal,” sebut istri Walikota Padang itu.
Ia menambahkan, kemandiarian suatu bangsa dimulai dari kemandirian keluarga. Bila entitas keluarga ini berhasil membangun kemandirian pribadi dalam keluarganya maka ini menjadi kekuatan suatu bangsa,” papar ibu yang memiliki sembilan putra putri ini.
“Maka ke depan, akan lebih penting untuk mempertahan keutuhan keluarga agar suami dan istri bisa sejalan dan bekerjasama untuk membangun kemandirian keluarga. Kecuali perpisahan itu memang telah ditentukan takdir sehingga harus menjadi single parent,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Muji Susilawati menyebutkan, seminar ini sebagai rangkaian dari peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember mendatang. Maksud dan tujuan dari seminar ini guna meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap peran dan kedudukan kaum perempuan. Juga upaya peningkatan keutuhan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat melalui peningkatan kualitas peransertanya. Baik pribadi, mandiri, maupun organisasinya dalam berbagai aktivitas pembangunan.
Pada kesempatan ini, Walikota bersama Ketua TP PKK dan Ketua Dharmawanita menyerahkan bantuan sembako kepada peserta seminar.(mond/rel)