nusantaranews ~ Wakil Walikota Padang H. Emzalmi memaparkan potensi pariwisata Kota Padang di hadapan Kadin Bali dan para investor dalam Tourism Investment Forum yang digelar di Mandira Hotel Legian. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pameran pariwisata dan industri kreatif Sumbar Expo 2014 yang digelar di Legian Provinsi Bali.
H. Emzalmi mencoba 'merayu' para pengusaha dan investor itu untuk melirik ibu kota provinsi Sumatera Barat yang kaya dengan keunikan budaya, kuliner khas dan keelokan alamnya. Termasuk juga menceritakan legenda - legenda berasal Padang yang dikenal luas di Nusantara seperti Cerita Malin Kundang dan Kisah Siti Nurbaya.
"Lokasi dari dua legenda itu dapat ditemui di tempat tidak berjauhan, yaitu di kawasan Gunung Padang dan Pantai Aie Manih. Di Gunung Padang terdapat makam Siti Nurbaya sedangkan Batu Malin Kundang terdapat di Pantai Aie Manih," kata Emzalmi.
Ia menambahkan, di kawasan ini juga terdapat Kota Tua Muaro peninggalan zaman kolonial, merupakan 'heritage city' yang berada di pinggir sungai Batang Harau. Dari Kota Tua Muaro inilah asal-muasal Kota Padang.
"Kami merencanakan penataan Pantai Padang termasuk tempat - tempat tadi menjadi Kawasan Wisata Gunung Padang," sebutnya.
Selain itu, ke sebelah selatan dari kawasan ini terdapat juga pelabuhan Teluk Bayur yang namanya tak asing bagi masyarakat nusantara sejak lama. Pelabuhan Teluk Bayur saat ini menjadi pintu masuk wilayah barat Sumatera. Dimana lalu lintas laut mengangkut komoditi datang dan bertolak di pelabuhan ini.
Lebih lanjut, Wawako Padang itu juga menyebutkan kemudahan - kemudahan yang ditawarkan kepada investor yang berinvestasi di Kota Padang. Diantaranya dengan pemberian insentif berupa pembebasan dari jenis - jenis pajak pada dua tahun pertama, serta kemudahan dalam pengurusan izin yang diperkuat dengan Perwako no 10 tahun 2010.
"Insentif dan kemudahan itu diberikan bagi yang berinvestasi dengan besaran diatas Rp.1 trilyun dengan penyerapan tenaga kerja lokal 500 orang disebut kelas A, kemudian investasi Rp 500 millyar atau kurang dari Rp. 1 trilyun dengan menyerap tenaga kerja lokal 250 orang atau lebih disebut kelas B. Selanjutnya, kelas C adalah investasi dengan nilai investasi Rp.100 milyar lebih menyerap tenaga kerja lokal sedikitnya 10 orang," jelasnya.
Selain kemudahan izin dan insentif yang ditawarkan kepada inestor, Wawako juga menjanjikan iklim berinvestasi yang kondusif di Padang karena kota yang berpenduduk 1 juta jiwa ini relatif aman. Apalagi tenaga terdidik dengan memiliki skill yang dibutuhkan dunia industri juga tersedia. Sebab, Kota Padang memiliki puluhan SMK dan perguruan tinggi yang terus memproduksi tenaga kerja siap pakai.
Wawako Emzalmi yakin dengan melalui ekspos yang disampaikan di hadapan puluhan pengusaha dan investor itu akan menjadi 'jurus ampuh' dalam mengundang mereka lebih mengenal Padang dan tertarik berinvestasi.
"Kita yakin investor akan melirik dan datang ke Padang, karena tertarik dengan potensi yang kita paparkan. Selama ini mereka mendengar Padang dari cerita dan nyanyian serta kuliner lezatnya, namun tidak mengetahui potensi Padang seperti apa," ulas Wawako usai menyampaikan ekspos.(Humas- Padang)
H. Emzalmi mencoba 'merayu' para pengusaha dan investor itu untuk melirik ibu kota provinsi Sumatera Barat yang kaya dengan keunikan budaya, kuliner khas dan keelokan alamnya. Termasuk juga menceritakan legenda - legenda berasal Padang yang dikenal luas di Nusantara seperti Cerita Malin Kundang dan Kisah Siti Nurbaya.
"Lokasi dari dua legenda itu dapat ditemui di tempat tidak berjauhan, yaitu di kawasan Gunung Padang dan Pantai Aie Manih. Di Gunung Padang terdapat makam Siti Nurbaya sedangkan Batu Malin Kundang terdapat di Pantai Aie Manih," kata Emzalmi.
Ia menambahkan, di kawasan ini juga terdapat Kota Tua Muaro peninggalan zaman kolonial, merupakan 'heritage city' yang berada di pinggir sungai Batang Harau. Dari Kota Tua Muaro inilah asal-muasal Kota Padang.
"Kami merencanakan penataan Pantai Padang termasuk tempat - tempat tadi menjadi Kawasan Wisata Gunung Padang," sebutnya.
Selain itu, ke sebelah selatan dari kawasan ini terdapat juga pelabuhan Teluk Bayur yang namanya tak asing bagi masyarakat nusantara sejak lama. Pelabuhan Teluk Bayur saat ini menjadi pintu masuk wilayah barat Sumatera. Dimana lalu lintas laut mengangkut komoditi datang dan bertolak di pelabuhan ini.
Lebih lanjut, Wawako Padang itu juga menyebutkan kemudahan - kemudahan yang ditawarkan kepada investor yang berinvestasi di Kota Padang. Diantaranya dengan pemberian insentif berupa pembebasan dari jenis - jenis pajak pada dua tahun pertama, serta kemudahan dalam pengurusan izin yang diperkuat dengan Perwako no 10 tahun 2010.
"Insentif dan kemudahan itu diberikan bagi yang berinvestasi dengan besaran diatas Rp.1 trilyun dengan penyerapan tenaga kerja lokal 500 orang disebut kelas A, kemudian investasi Rp 500 millyar atau kurang dari Rp. 1 trilyun dengan menyerap tenaga kerja lokal 250 orang atau lebih disebut kelas B. Selanjutnya, kelas C adalah investasi dengan nilai investasi Rp.100 milyar lebih menyerap tenaga kerja lokal sedikitnya 10 orang," jelasnya.
Selain kemudahan izin dan insentif yang ditawarkan kepada inestor, Wawako juga menjanjikan iklim berinvestasi yang kondusif di Padang karena kota yang berpenduduk 1 juta jiwa ini relatif aman. Apalagi tenaga terdidik dengan memiliki skill yang dibutuhkan dunia industri juga tersedia. Sebab, Kota Padang memiliki puluhan SMK dan perguruan tinggi yang terus memproduksi tenaga kerja siap pakai.
Wawako Emzalmi yakin dengan melalui ekspos yang disampaikan di hadapan puluhan pengusaha dan investor itu akan menjadi 'jurus ampuh' dalam mengundang mereka lebih mengenal Padang dan tertarik berinvestasi.
"Kita yakin investor akan melirik dan datang ke Padang, karena tertarik dengan potensi yang kita paparkan. Selama ini mereka mendengar Padang dari cerita dan nyanyian serta kuliner lezatnya, namun tidak mengetahui potensi Padang seperti apa," ulas Wawako usai menyampaikan ekspos.(Humas- Padang)