nusantaranews ~ Lapangan koto tuo, nagari IV Koto Ilia , Kecamatan Batang Kapeh, Rabu (5/11) tumpah ruah dibanjirii oleh masyarakat sekitar untuk menyaksikan Pembukaan MTQ ke XXXVII Tingkat Kabupaten Pesisir Selatan. Dalam acara pembukaan tersebut dihadiri oleh Gubernur Irwan Prayitno, Bupati Pessel Nasrul Abit, Ketua DPRD Pessel, Ka.kanwil Kemenag Sumbar Syahrul Wirda, Ketua LPTQ Kab. Pessel Editiawarman, Muspida Kab. Pessel, Kepala Binsos setda sumbar Syahril B, Kepala Biro Humas Irwan, serta camat se-Kab. Pessel dan undangan lainnya.
Ketua LPTQ Kab. Pessel yang juga Wakil Bupati Pessel dalam laporannya mengatakan, penyelenggaraan MTQ ke tingkat Kabupaten Pessel tahun ini terselenggara atas dasar Surat Keputusan Bupati Pessel Nomor 401/151/PS-2014 tanggal 25 Maret 2014 tentang penetapan Kecamatan Batang Kapas sebagai tuan rumah penyelenggara MTQ ke XXXVII tingkat Kab. Pessel serta Surat Keputusan Bupati Pessel Nomor 400/498/PTS-PS-2014 tanggal 29 September 2014 tentang Pembentukan Dewan Hakim MTQ tingkat Kabupaten Pessel tahun 2014.
"Pelaksanaan MTQ ini akan akan dilangsungkan dari tanggal 5-9 November 2014, dimana MTQ tingkat Kab. Pessel tahun lalu dilaksanakan di Kec. IV Batang Jurai. Sedangkan peserta MTQ kali ini ialah 889 orang dari 15 kecamatan yang ada di Kab. Pessel, dan akan mempertandingkan 14 cabang", ucap Wabup tersebut.
Sedangkan Bupati Pessel dalam sambutannya menyampaikan melalui MTQ kita berupaya menghidupkan kembali LPTQ yang ada di setiap Kecamatan dan Nagari-Nagari, bahkan kebiasaan mengaji di surau-surau maupun musholla-musholla dan ditempat-tempat lainnya.
"Penyelenggaraan MTQ sebagai ajang untuk menyeleksi para peserta yang berasal dari 15 Kecamatan yang ada di Pessel, yang nantinya akan mewakili Kabupaten Pessel ke Tingkat Provinsi atau mungkin Internasional nantinya", Ungkap Nasrul Abit.
Pelaksanaan MTQ ini merupakan momentum yang sangat tepat kita laksanakan, guna untuk membina umat yang beragama islam, serta generasi muda untuk kedepannnya sekaligus merupakan manivestasi terhadap aktualisasi dari Perda Nomor 8 Tahun 2004 tentang kewajiban pandai baca tulis Al-Quran.
"Dengan pelaksanaan MTQ adalah salah satu upaya untuk menggali dan mengetahui kandungan Al-Quran dalam mewujudkan masyrakat Qurani dan madani yaitu generasi dan masyarakat yang memiliki berbagai keunggulan, cerdas, terampil, produktif, kritis, bermoral dan berakhlak mulia serta menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, keadilan dan nilai-nilai budaya yang bernuansa islami", harap Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga menambahkan bahwa suksesnya pelaksanaan MTQ dapat diligat sejauh mana pihak terkait mampu melibatkan masyarakat dan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan MTQ tersebut dan sejauh mana pula masyarakat tidak terbebani oleh kegiatan MTQ, sekalipun telah memberikan berbagai bentuk pengorbanan dalam materi atau non materi.
Sementara itu Gubernur Irwan Prayitno yang membuka perhelatan MTQ ini dalam sambutan dan arahannya mengatakan, kegiatan MTQ tidak hanya sebatas melombakan membaca Al-Qur'an. Namun lebih jauh dihayati kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Harapan saya, akhlak Al-Qur'an menjiwai dan menjadi akhlak kita semua, terutama kepada qori dan qoriah yang bertanding," ujarnya.
Ditegaskan, Al-Qur’an tidak hanya cukup dibaca atau di Musabaqahkan saja, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana umat Islam bisa mempelajari dan menghayati isi kandungannya, menjadikan landasan kehidupan agar bisa lebih baik di hari-hari yang akan datang.
Penyelenggaraan MTQ dilakukan sebagai sarana untuk memberikan motivasi bagi para penggiat Al-Qur’an agar lebih meningkatkan pemahaman sekaligus sebagai bentuk ekspresi kecintaan umat Islam terhadap kitab suci yang dimilikinya.Sepirit Al-Qur’an menjadi petunjuk yang senantiasa terpatri dalam setiap sanubari dan di ekspresikan dalam kehidupan individu maupun kehidupan bermasyarakat.
Selain itu Gubernur juga menambahkan bahwa dampak positif yang didapat dalam penyelenggaraan MTQ adalah melahirkan para Qori dan Qoriah terbaik yang ada pada setiap daerah yang menyelenggarakannnya.
"Saya dan Bupati telah berkomitmen bahwa tidak akan ada Qori dan Qoriah yang didatangkan dari luar, baik untuk MTQ Nasional ataupun Provinsi, karena seandainya itu dilakukan berarti kita tidak mampu mengasah dan mendidik para pemuda-pemudi yang ada didaerah kita masing-masing", ucap IP.
Disela-sela acara juga dilaksanakan pelantikan dewan hakim oleh Bupati Pessel, kemudian penyerahan Piala bergilir dari Camat IV Batang Jurai kepada Bupati, dan Bupati menyerahkan kepada Camat Batang Kapas yang menjadi tuan rumah. Pembukaan MTQ ke XXXVII Tingkat Kabupaten Pessel ini ditandai dengan pemukulan bedug oleh Gubernur Sumbar yang didampingi oleh Bupati, Wabup, Ka.kanwil Kemenag Sumbar dan Undangan penting lainnya. rel/hms
Ketua LPTQ Kab. Pessel yang juga Wakil Bupati Pessel dalam laporannya mengatakan, penyelenggaraan MTQ ke tingkat Kabupaten Pessel tahun ini terselenggara atas dasar Surat Keputusan Bupati Pessel Nomor 401/151/PS-2014 tanggal 25 Maret 2014 tentang penetapan Kecamatan Batang Kapas sebagai tuan rumah penyelenggara MTQ ke XXXVII tingkat Kab. Pessel serta Surat Keputusan Bupati Pessel Nomor 400/498/PTS-PS-2014 tanggal 29 September 2014 tentang Pembentukan Dewan Hakim MTQ tingkat Kabupaten Pessel tahun 2014.
"Pelaksanaan MTQ ini akan akan dilangsungkan dari tanggal 5-9 November 2014, dimana MTQ tingkat Kab. Pessel tahun lalu dilaksanakan di Kec. IV Batang Jurai. Sedangkan peserta MTQ kali ini ialah 889 orang dari 15 kecamatan yang ada di Kab. Pessel, dan akan mempertandingkan 14 cabang", ucap Wabup tersebut.
Sedangkan Bupati Pessel dalam sambutannya menyampaikan melalui MTQ kita berupaya menghidupkan kembali LPTQ yang ada di setiap Kecamatan dan Nagari-Nagari, bahkan kebiasaan mengaji di surau-surau maupun musholla-musholla dan ditempat-tempat lainnya.
"Penyelenggaraan MTQ sebagai ajang untuk menyeleksi para peserta yang berasal dari 15 Kecamatan yang ada di Pessel, yang nantinya akan mewakili Kabupaten Pessel ke Tingkat Provinsi atau mungkin Internasional nantinya", Ungkap Nasrul Abit.
Pelaksanaan MTQ ini merupakan momentum yang sangat tepat kita laksanakan, guna untuk membina umat yang beragama islam, serta generasi muda untuk kedepannnya sekaligus merupakan manivestasi terhadap aktualisasi dari Perda Nomor 8 Tahun 2004 tentang kewajiban pandai baca tulis Al-Quran.
"Dengan pelaksanaan MTQ adalah salah satu upaya untuk menggali dan mengetahui kandungan Al-Quran dalam mewujudkan masyrakat Qurani dan madani yaitu generasi dan masyarakat yang memiliki berbagai keunggulan, cerdas, terampil, produktif, kritis, bermoral dan berakhlak mulia serta menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, keadilan dan nilai-nilai budaya yang bernuansa islami", harap Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga menambahkan bahwa suksesnya pelaksanaan MTQ dapat diligat sejauh mana pihak terkait mampu melibatkan masyarakat dan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan MTQ tersebut dan sejauh mana pula masyarakat tidak terbebani oleh kegiatan MTQ, sekalipun telah memberikan berbagai bentuk pengorbanan dalam materi atau non materi.
Sementara itu Gubernur Irwan Prayitno yang membuka perhelatan MTQ ini dalam sambutan dan arahannya mengatakan, kegiatan MTQ tidak hanya sebatas melombakan membaca Al-Qur'an. Namun lebih jauh dihayati kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Harapan saya, akhlak Al-Qur'an menjiwai dan menjadi akhlak kita semua, terutama kepada qori dan qoriah yang bertanding," ujarnya.
Ditegaskan, Al-Qur’an tidak hanya cukup dibaca atau di Musabaqahkan saja, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana umat Islam bisa mempelajari dan menghayati isi kandungannya, menjadikan landasan kehidupan agar bisa lebih baik di hari-hari yang akan datang.
Penyelenggaraan MTQ dilakukan sebagai sarana untuk memberikan motivasi bagi para penggiat Al-Qur’an agar lebih meningkatkan pemahaman sekaligus sebagai bentuk ekspresi kecintaan umat Islam terhadap kitab suci yang dimilikinya.Sepirit Al-Qur’an menjadi petunjuk yang senantiasa terpatri dalam setiap sanubari dan di ekspresikan dalam kehidupan individu maupun kehidupan bermasyarakat.
Selain itu Gubernur juga menambahkan bahwa dampak positif yang didapat dalam penyelenggaraan MTQ adalah melahirkan para Qori dan Qoriah terbaik yang ada pada setiap daerah yang menyelenggarakannnya.
"Saya dan Bupati telah berkomitmen bahwa tidak akan ada Qori dan Qoriah yang didatangkan dari luar, baik untuk MTQ Nasional ataupun Provinsi, karena seandainya itu dilakukan berarti kita tidak mampu mengasah dan mendidik para pemuda-pemudi yang ada didaerah kita masing-masing", ucap IP.
Disela-sela acara juga dilaksanakan pelantikan dewan hakim oleh Bupati Pessel, kemudian penyerahan Piala bergilir dari Camat IV Batang Jurai kepada Bupati, dan Bupati menyerahkan kepada Camat Batang Kapas yang menjadi tuan rumah. Pembukaan MTQ ke XXXVII Tingkat Kabupaten Pessel ini ditandai dengan pemukulan bedug oleh Gubernur Sumbar yang didampingi oleh Bupati, Wabup, Ka.kanwil Kemenag Sumbar dan Undangan penting lainnya. rel/hms