nusantaranews.net ~ Hari Pendidikan Nasional di Sumatera Barat diperingatai melalui pelaksanaan upacara yang dipimpin langsung Gubernur Sumatera Barat, di halaman Kantor Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Padang, Jum’at (2/05). Pada pelaksanaan upacara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, telah banyak program dari Pemerintah, baik secara nasional maupun daerah yang digencarkan untuk meningkatkan pendidikan guna menghasilkan masyarakat berkualitas. Program dimaksud diantaranya, biaya operasional sekolah-BOS, bea siswa pendidikan tinggi, bantuan perbaikan sarana prasarana sekolah, hingga bantuan buku-buku di perpustakaan.
Menurut Irwan Prayitno, Sumatera Barat harus ikut berkontribusi dalam mewujudkan peradaban Indonesia Emas 2045, serta menciptakan pendidikan yang unggul sesuai target Kementerian Pendidikan. Saat ini siswa di Sumatera Barat terus ditempa melalui pendidikan berkarakter yang telah diakomodir dan dijabarkan dalam Peraturan Gubernur. Sumatera Barat memiliki landasan kuat untuk menciptakan siswa berkarakter dan bermoral, yakni filosofi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabulloh.
“Sumatera Barat harus ikut mewujudkan pendidikan unggul. Konsep pendidikan berkarakter telah saya pergub kan. Karakter juga telah kuat dengan adanya Filosofi di Minangkabau ABS-SBK”, ucapnya.
Gubernur Irwan Prayitno menambahkan, untuk mewujudkan pendidikan yang unggul juga perlu adanya pemahaman dan peningkatan kompetensi unsur terkait, seperti kepala sekolah dan guru.
“Seluruh Stake Holder yang terkait dengan pendidikan juga harus memahami keinginan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan menuju peradaban yang unggul. Kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha harus meningkatkan kualitasnya. Orang tua juga harus lebih memperhatikan anaknya. Dan Siswa didik juga harus mengikuti ajaran dan patuh aturan”, paparnya.
Dalam rangkaian upacara peringatan Hari Pendidikan di Sumatera Barat, juga diserahkan sejumlah bea siswa dari BPJS-Kesehatan kepada siswa dan guru yang dinilai berprestasi. Selanjutnya, seusai upacara, pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang dipimpin Sekretaris Daerah Ali Asmar, berserta Forkopimda Sumatera Barat melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan.
Sementara itu, usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Pendidikan, sedikitnya 30 puluh mahasiswa, gabungan dari BEM Universitas Andalas-Unand dan Universitas Negeri Padang, menggelar aksi demo di halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat. Mereka menyuarakan 4 tuntutan untuk perbaikan pelaksanaan pendidikan diantaranya, peningkatan alokasi anggaran pendidikan di APBD, yang saat ini belum sesuai amanah pasal 31 ayat 4 UUD 1945. Anggaran pendidikan yang idealnya 20 persen dari APBD, baru disediakan tidak lebih dari 5 persen. Mahasiswa juga meminta Pemerintah bersikap tegas dalam menghapuskan kriminalisasi pendidikan, seperti tindak kekerasan guru terhadap siswa, serta pelecehan seksual terhadap pelajar.
Para mahasiswa menilai, penyelenggaraan pendidikan saat ini belum adil dan merata. Hal tersebut dibuktikan dengan masih sulitnya masyarakat mendapat akses pendidikan, karena pendidikan telah dikomersialisasi dengan harga tinggi, sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat. Yang lebih menyedihkan, kualitas pendidikan, baik sarana dan prasarana, hingga kompetensi guru belum memadai.
Mahasiswa menginginkan tuntutan mereka didengar dan ditanggapi langsung oleh Gubernur. Namun demikian, Gubernur tidak berada di tempat, karena melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Dharmasraya, sedianya mahasiswa diterima oleh Sekretaris Daerah Ali Asmar, yang baru tiba setelah melakukan ziara dari makam taman pahlawan. Dalam kesempatan dimaksud Sekda Ali Asmar mengaku bangga dengan mahasiswa yang ikut peduli dan konsen terhadap kelangsungan pendidikan di daerah.
“Saya sangat senang dengan kehadiran adik-adik yang terus bersemangat demi pendidikan di daerah. Semua aspirasi akan kita terima dan dibahas. Untuk maslah anggaran pendidikan, Pemprov Sumatera Barat telah menyediakan alokasi yang sesuai. Kalau untuk Kabupaten/Kota kita akan terus dorong agar anggaran pendidikan diperbesar. Sementara perbaikan kualitas pendidikan baik guru-guru, atau perbaikan gedung, kita sudah programkan”, pungkasnya. Fadli/Zardi
Menurut Irwan Prayitno, Sumatera Barat harus ikut berkontribusi dalam mewujudkan peradaban Indonesia Emas 2045, serta menciptakan pendidikan yang unggul sesuai target Kementerian Pendidikan. Saat ini siswa di Sumatera Barat terus ditempa melalui pendidikan berkarakter yang telah diakomodir dan dijabarkan dalam Peraturan Gubernur. Sumatera Barat memiliki landasan kuat untuk menciptakan siswa berkarakter dan bermoral, yakni filosofi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabulloh.
“Sumatera Barat harus ikut mewujudkan pendidikan unggul. Konsep pendidikan berkarakter telah saya pergub kan. Karakter juga telah kuat dengan adanya Filosofi di Minangkabau ABS-SBK”, ucapnya.
Gubernur Irwan Prayitno menambahkan, untuk mewujudkan pendidikan yang unggul juga perlu adanya pemahaman dan peningkatan kompetensi unsur terkait, seperti kepala sekolah dan guru.
“Seluruh Stake Holder yang terkait dengan pendidikan juga harus memahami keinginan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan menuju peradaban yang unggul. Kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha harus meningkatkan kualitasnya. Orang tua juga harus lebih memperhatikan anaknya. Dan Siswa didik juga harus mengikuti ajaran dan patuh aturan”, paparnya.
Dalam rangkaian upacara peringatan Hari Pendidikan di Sumatera Barat, juga diserahkan sejumlah bea siswa dari BPJS-Kesehatan kepada siswa dan guru yang dinilai berprestasi. Selanjutnya, seusai upacara, pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang dipimpin Sekretaris Daerah Ali Asmar, berserta Forkopimda Sumatera Barat melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan.
Sementara itu, usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Pendidikan, sedikitnya 30 puluh mahasiswa, gabungan dari BEM Universitas Andalas-Unand dan Universitas Negeri Padang, menggelar aksi demo di halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat. Mereka menyuarakan 4 tuntutan untuk perbaikan pelaksanaan pendidikan diantaranya, peningkatan alokasi anggaran pendidikan di APBD, yang saat ini belum sesuai amanah pasal 31 ayat 4 UUD 1945. Anggaran pendidikan yang idealnya 20 persen dari APBD, baru disediakan tidak lebih dari 5 persen. Mahasiswa juga meminta Pemerintah bersikap tegas dalam menghapuskan kriminalisasi pendidikan, seperti tindak kekerasan guru terhadap siswa, serta pelecehan seksual terhadap pelajar.
Para mahasiswa menilai, penyelenggaraan pendidikan saat ini belum adil dan merata. Hal tersebut dibuktikan dengan masih sulitnya masyarakat mendapat akses pendidikan, karena pendidikan telah dikomersialisasi dengan harga tinggi, sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat. Yang lebih menyedihkan, kualitas pendidikan, baik sarana dan prasarana, hingga kompetensi guru belum memadai.
Mahasiswa menginginkan tuntutan mereka didengar dan ditanggapi langsung oleh Gubernur. Namun demikian, Gubernur tidak berada di tempat, karena melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Dharmasraya, sedianya mahasiswa diterima oleh Sekretaris Daerah Ali Asmar, yang baru tiba setelah melakukan ziara dari makam taman pahlawan. Dalam kesempatan dimaksud Sekda Ali Asmar mengaku bangga dengan mahasiswa yang ikut peduli dan konsen terhadap kelangsungan pendidikan di daerah.
“Saya sangat senang dengan kehadiran adik-adik yang terus bersemangat demi pendidikan di daerah. Semua aspirasi akan kita terima dan dibahas. Untuk maslah anggaran pendidikan, Pemprov Sumatera Barat telah menyediakan alokasi yang sesuai. Kalau untuk Kabupaten/Kota kita akan terus dorong agar anggaran pendidikan diperbesar. Sementara perbaikan kualitas pendidikan baik guru-guru, atau perbaikan gedung, kita sudah programkan”, pungkasnya. Fadli/Zardi