nusantaranews.net ~ Gubernur Irwan Prayitno membuka secara resmi Musda V Perhimpunan Perawat Gigi Indonesia Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi Sumatera Barat di Pusdiklat Kemendagri Baso- Agam, Sabtu (8/3). Hadir dalam kesempatan itu Bupati Indra Catri, Ketua Umum DPP PPGI, Kadis Kesehatan Rosnini Stafitri, Kadis Sosial Abdul Gafar, SE,MM serta pengurus DPD PPGI Sumbar.
Gubernur Irwan Prayitno dalam kesempatan itu menyampaikan, pemprov Sumbar melalui RPJM menetapkan pelayanan kesehatan sebagai salah satu prioritas utama dalam upaya mensejahterakan masyarakat, termasuk juga pelayanan kesehatan perawatan gigi. Keberadaan PPGI di Sumatera Barat amat dibutuhkan dalam memajukan perkembangan pelayanan perawatan gigi masyarakat di daerah ini.
Saat ini jumlah dokter gigi di Sumatera Barat baru sebanyak 309 orang, perawat gigi 650 orang dan teknisi gigi 28 orang. Fungsi perawatan gigi melakukan upaya pelayanan asuhan perawatan gigi dengan penuh tanggungjawab sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
hasil riskesdas 2013, sebesar 73 % masyarakat Sumatera Barat mengalami riwayat karies gigi/gigi berlobang, diantaranya sebesar 22,1 % yang menyadari bhawa dirinya bermasalah gigi dan mulut sementara data nasional 25,9 %. dari keseluruhan masyarakat yang mengalami masalah gigi dan mulut hanya 35,3 % yang menerima perawatan atau pengobatan dari tenaga profesional gigi. berarti effectve medical demand untuk mendaptkan pelayanan dari tenaga medis gigi masyarakat Sumbar masih rendah, 7,8 % dibandingkan nasional 8,1 %.
Riskedas 2013 melaporkan sebahagian besar penduduk Sumatera Barat berprilaku menyikat gigi setiaphari, namun prilaku yang benar baru mencapai 1,4 %. Untuk perlu ditingkatkan pengetahuan sikap dan prilaku penduduk terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dimasa-masa mendatang, harapnya.
Irwan Prayitno juga mengharapkan kepada organisasi profesi gigi untuk membantu pemerintah dalam hal peningkatan pelayana kesehatan gigi masyarakat. Memastikan setiap anggota PPGI mempunyai STR, SIK dan SIP serta melaksanakan pekerjaan sesuai standar, meningkatkan penyuluhan dan pengendalian agar prevalensi caries gigi bisa turun.
Memeratakan penempatan tenaga perawatan gigi di setiap puskesmas di Sumatera Barat, meningkatkan upaya promotif dan preventif serta bekerjasama dengan lintas program dan sektor terkait, katanya
Bupati Indra Catri dalam kesempatan itu menyampaikan, amat bangga akan pelayanan kesehatan gigi yang ada di Baso Agam, dimana dirasa cukup baik dan bahkan mampu lebih baik dari pada yang ada di Jakarta. Kita menyandari kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan gigi masih rendah, padahal persoalan gigi dan mulut amat berkaitan secara keseluruhan terhadap kesehatan masyarakat.
Karena itu pemkab Agam siap menerima tenaga perawat gigi,namun karena APBD terbatas pengajian tentunya dibantu oleh pemerintah provinsi dan pusat. Persoalan perkembangan karier dan pendidikan pemkab siap membantu sehingga pelayan kesehatan pelayanan gigi di Agam dapat menjadi lebih baik lagi dimasa-masa mendatang, selanya. Zardi
Gubernur Irwan Prayitno dalam kesempatan itu menyampaikan, pemprov Sumbar melalui RPJM menetapkan pelayanan kesehatan sebagai salah satu prioritas utama dalam upaya mensejahterakan masyarakat, termasuk juga pelayanan kesehatan perawatan gigi. Keberadaan PPGI di Sumatera Barat amat dibutuhkan dalam memajukan perkembangan pelayanan perawatan gigi masyarakat di daerah ini.
Saat ini jumlah dokter gigi di Sumatera Barat baru sebanyak 309 orang, perawat gigi 650 orang dan teknisi gigi 28 orang. Fungsi perawatan gigi melakukan upaya pelayanan asuhan perawatan gigi dengan penuh tanggungjawab sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
hasil riskesdas 2013, sebesar 73 % masyarakat Sumatera Barat mengalami riwayat karies gigi/gigi berlobang, diantaranya sebesar 22,1 % yang menyadari bhawa dirinya bermasalah gigi dan mulut sementara data nasional 25,9 %. dari keseluruhan masyarakat yang mengalami masalah gigi dan mulut hanya 35,3 % yang menerima perawatan atau pengobatan dari tenaga profesional gigi. berarti effectve medical demand untuk mendaptkan pelayanan dari tenaga medis gigi masyarakat Sumbar masih rendah, 7,8 % dibandingkan nasional 8,1 %.
Riskedas 2013 melaporkan sebahagian besar penduduk Sumatera Barat berprilaku menyikat gigi setiaphari, namun prilaku yang benar baru mencapai 1,4 %. Untuk perlu ditingkatkan pengetahuan sikap dan prilaku penduduk terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dimasa-masa mendatang, harapnya.
Irwan Prayitno juga mengharapkan kepada organisasi profesi gigi untuk membantu pemerintah dalam hal peningkatan pelayana kesehatan gigi masyarakat. Memastikan setiap anggota PPGI mempunyai STR, SIK dan SIP serta melaksanakan pekerjaan sesuai standar, meningkatkan penyuluhan dan pengendalian agar prevalensi caries gigi bisa turun.
Memeratakan penempatan tenaga perawatan gigi di setiap puskesmas di Sumatera Barat, meningkatkan upaya promotif dan preventif serta bekerjasama dengan lintas program dan sektor terkait, katanya
Bupati Indra Catri dalam kesempatan itu menyampaikan, amat bangga akan pelayanan kesehatan gigi yang ada di Baso Agam, dimana dirasa cukup baik dan bahkan mampu lebih baik dari pada yang ada di Jakarta. Kita menyandari kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan gigi masih rendah, padahal persoalan gigi dan mulut amat berkaitan secara keseluruhan terhadap kesehatan masyarakat.
Karena itu pemkab Agam siap menerima tenaga perawat gigi,namun karena APBD terbatas pengajian tentunya dibantu oleh pemerintah provinsi dan pusat. Persoalan perkembangan karier dan pendidikan pemkab siap membantu sehingga pelayan kesehatan pelayanan gigi di Agam dapat menjadi lebih baik lagi dimasa-masa mendatang, selanya. Zardi