“Sumpah Pemuda” yang Terabaikan

“Macan yang tertidur,” ungkapan  yang pantas disematkan pada pemuda/pemudi Indonesia sekarang ini.  Ormas, OKP dan LSM banyak bermunculan seperti cendawan yang berkembang pesat setelah hari hujan. Maraknya  Ormas, OKP dan LSM yang bermunculan hanya mementingkan organisasinya saja, tanpa mempeduliakan keberadaan pemuda/pemudi yang mulai kehilangan marwah sebagai anak bangsa. 
 
Ini disampaikan ketua umum LSM lembaga Aspirasi  Peduli Umat (LAPAU) Sumbar Alfanedi, SH, kepada wartawan nusantaranews.net diruangan kesertariatan  LSM LAPAU komplek sumber emas, Blok A no.17 Air Pacah Padang.

Kondisi demikian disebabkan karena hilangnya kepedulian kita semua, yang tidak memberikan motivasi dan arahan yang baik akan kelangsungan hidup mereka, sehingga keberadaan mereka semakin menyeret kearah yang mengkhawatirkan.

Maka dari itu, hendaknya moment hari sumpah pemuda yang memasuki usia yang ke 85 ini, dapat dijadikan cambuk bagi organisasi-organisasi kemasyarakatan  untuk dapat kembali membangkitkan rasa nasionalis pemuda/pemudi yang telah lama tidur dalam jiwa mereka.  Mereka seperti menaiki kapal tanpa nahkoda, tanpa arah yang jelas dalam mengarungi samudera, ini akibat kita tidak pernah mempedulikan mereka, tidak ada memerhatikan mereka. Sehingga mereka terus terseret dalam gelombang yang menghempas mereka kearah yang tidak jelas, ungkap Alfanedi lirih.

Mari rangkul mereka untuk kemajuan bangsa, jangan biarkan mereka lama terbuai dalam tidur panjang. Kalau bukan kita yang merangkul, memperhatikan dan mengingatkan mereka dalam menjaga integritas bangsa  siapa lagi, hendaknya mendirikan organisasi jangan untuk kepentingan politik yang menguntungkan organisasi sehingga tujuan mulia dalam membangun dan memperbaiki bangsa terabaikan, karena ditangan pemuda/pemudi terbaik bangsa, negara ini menaruhkan harapan, ujar Alfanedi.

Dengan tindakan positif dan merengkul mereka dalam setiap kegiatan, sekiranya bisa kembali membangkitkan semangat  nasionalis yang mulai terkikis dalam jiwa mereka. Jangan sampai mereka bersikap apatis terhadap negara ini karena tidak adanya kepedulian lagi.

Moment hari sumpah pemuda, hendaknya kembali mengembalikan kesadaran dari organisasi kemasyarakatan untuk berbenah. Bahwa  peran pemuda dalam pembangunan bangsa sangat  penting dan diperlukan. Karena presiden pertama RI soekarno pernah berucap beri aku 10 orang pemuda, niscaya akan ku guncang dunia. Alfanedi mengakhiri…mond
Previous Post Next Post