Polemik Bangunan WC SMP 10 Padang

Padang, Nn ~ Pembangunan WC oleh pihak SMP 10 Padang ternyata menyisakan pro dan kontra dari masyarakat sekitar. Pasalnya, perencanaan awal pembuatan bangunan WC tidak matang dan kurang memperhatikan aspek lingkungan. Sehingga menimbulkan polemik bagi masyarakat sekitar.

Hasil investigasi lapangan ditemui, pihak sekolah tidak mengantongi IMB, Amdal dan IPAL yang dikeluarkan oleh pemerintah Kota Padang atas pembangunan tersebut. Dimana pada struktur bangunan tidak ditemui bak penampungan (septictank) sebagai penyaring limbah,  tetapi pembuangan akhirnya langsung menuju got atau selokan.

Salah seorang masyarakat (Hen) saat diminta komentarnya mengaku, bahwa permasalahan pembangunan ini telah mereka sampaikan kepada pihak sekolah, tetapi tidak ada tanggapan sama sekali. Begitu pula surat yang telah ditanda tangani beberapa  warga juga tidak digubris pihak sekolah, kemudian surat pernyataan keberatan warga atas pembangunan WC yang disampaikan pada pihak sekolah,  juga tidak digubris.

Atas dasar tersebut masyarakat telah melaporkan kepada pihak dinas TRTB. Dan hasilnya dinas TRTB melayangkan surat pembongkaran pembangunan WC disekolah SMP 10 ini. Yang isinya terhitung tiga hari setelah tanggal 21 Oktober 2013 dikeluarkan dinas TRTB, bangunan ini harus segera dirubuhkan atau dibongkar.

Namun sayang, ternyata pembangunan WC tetap saja berjalan seakan tidak mengindahkan teguran dari dinas TRTB.

Kepala sekolah SMP 10 Padang Drs. Yazirman Murad M.Pd saat dimintai tanggapanya mengakui telah menerima surat pembongkaran bangunan WC itu, namun kenapa belum dibongkar, karena atas permintaan dan rekomendasi dari para komite sekolah dan demi kelancaran PBM, pembangunan ini terus dilangsungkan.  

Menurutnya, bangunan WC memang perlu ditambah, karena jumlah murid sebanyak 836 siswa tidak mungkin menampung satu bangunan WC yang telah ada. 

 “kalau bangunan ini jadi dibongkar, pihak sekolah bersedia untuk membongkarnya, akan tetapi pembangunan ini atas dasar keinginan dari komite sekolah untuk kelancaran PBM, dan dana yang dikumpulkan komite akan menjadi mubazir saja,” bebernya lagi.

Walaupun ada surat perintah pembongkaran dari dinas TRTB, pembangunan ini akan tetap berjalan. Karena SMP 10 Padang, sangat kekurangan WC dengan banyaknya siswa yang bersekolah disana. Rasio perbandingan idealnya 1 WC untuk 25 siswa, yazirman menambahkan. 

Bukannya pihak sekolah ingin melawan pemko padang soal pembangunan ini. Pihaknya berkeinginan agar pembangunan ini dilihat sisi positifnya. Kenyamanan saat PBM sangat penting sehingga siswa merasa betah disekolah, terbatasnya lahan untuk pembangunan WC membuatnya pihak sekolah tidak ada pilihan lain selain tetap membangun demi kelancaran proses belajar mengajar, Yazirman menguraikan.

Adapun keluhan dari masyarakat sekitar, mengenai pembangunan ini, pihaknya akan berkoordinasi lagi dengan para komite, langkah apa yang akan diambil perihal surat perintah pembongkaran dari dinas TRTB. Jika memang bangunan ini harus dibongkar pihak sekolah merasa keberatan sekali. Kurangnya sarana disekolah bisa menghambat laju PBM, dan anggaran yang telah dikeluarkan untuk pembangunan akan menjadi mubazir.

Pihaknya berjanji  akan memperhatikan segala aspek lingkungan dalam pembangunan ini, agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam proses pembangunan yang telah berjalan 85 persen. “sangat disayangkan jika pembangunan ini harus dihentikan dan dibongkar, karena siswa sangat membutuhkan WC disekolah ini” yazirman mengakhiri.(alang)

Previous Post Next Post