Padang, Nn ~ Penderita HIV/AIDS di Provinsi Sumatera Barat memang meningkat, hal ini terungkap dari data yang diperoleh dari rumah sakit-rumah sakit yang menjadi rujukan. Salah satu factor utamanya yaitu kurangnya kesadaran dari orang yang terinfeksi HIV/ AIDS untuk memeriksakan dirinya kerumah sakit.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Rosnini Savitri kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Dan sebahagian besar kasus yang ditemui masih pada usia produktif, antara umur 20 sampai 40 tahun. Risiko untuk penularannya paling banyak sebelumnya berasal dari pengguna narkoba suntik, lantas sekarang sudah beralih ke penularan melalui transmisi seksual, ujarnya.
Oleh karenanya, dibutuhkan perhatian khusus dan kerjasama dari semua pihak terutama orang tua dan tokoh masyarakat agar penularan ini dapat ditekan bahkan kalau dapat menjadi menurun. Karena HIV dan AIDS adalah masalah kita bersama,
Berikut adalah kenyataan Epidemi HIV/ AIDS Sumatera Barat pada Akhir Tahun 2012 yang diketahui 122 kasus HIV dari rumah sakit dan 802 AIDS dengan Kasus kumulatif HIV per kelompok umur pada tahun 2012 dihitung dalam persentase :
Kasus kumulatif AIDS per kelompok umur pada tahun 2012 dihitung dalam persentase :
Kasus kumulatif per latar belakang pekerjaan penderita HIV pada tahun 2012 dalam persentase :
Kasus kumulatif per latar belakang pekerjaan penderita AIDS pada tahun 2012 dihitung dalam persentase :
Kasus kumulatif per latar belakang pekerjaan penderita HIV pada tahun 2012 dalam persentase :
• Klinik VCT RSUP M.Jamil,
• RSAM Bukittinggi,
• PKM Payolansek,
• PKM Biaro,
• RSU Solok,
• RSU Padang Pariaman,
• PKM Seberang Padang,
• Bungus,
• Air Tawar,
• Guguk Panjang & Perkotaan (Bukittinggi),
• KTK (Solok)
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Rosnini Savitri kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Dan sebahagian besar kasus yang ditemui masih pada usia produktif, antara umur 20 sampai 40 tahun. Risiko untuk penularannya paling banyak sebelumnya berasal dari pengguna narkoba suntik, lantas sekarang sudah beralih ke penularan melalui transmisi seksual, ujarnya.
Oleh karenanya, dibutuhkan perhatian khusus dan kerjasama dari semua pihak terutama orang tua dan tokoh masyarakat agar penularan ini dapat ditekan bahkan kalau dapat menjadi menurun. Karena HIV dan AIDS adalah masalah kita bersama,
Berikut adalah kenyataan Epidemi HIV/ AIDS Sumatera Barat pada Akhir Tahun 2012 yang diketahui 122 kasus HIV dari rumah sakit dan 802 AIDS dengan Kasus kumulatif HIV per kelompok umur pada tahun 2012 dihitung dalam persentase :
- Usia kurang dari 1 tahun 0%
- Usia diantara 1 – 4 tahun 2%
- Usia diantara 5 – 14 tahun 0%
- Usia diantara 15 – 19 tahun 2%
- Usia diantara 20 – 29 tahun 43%
- Usia diantara 30 – 39 tahun 24%
- Usia diantara 40 – 49 tahun 1%
- Usia diantara 50 – 59 tahun 0%
- Usia diatas 60 tahun tidak diketahui
- Usia diantara 1 – 4 tahun 2%
Kasus kumulatif AIDS per kelompok umur pada tahun 2012 dihitung dalam persentase :
- Usia kurang dari 1 tahun 4%
- Usia diantara 1 – 4 tahun 10%
- Usia diantara 5 – 14 tahun 10%
- Usia diantara 15 – 19 tahun 3%
- Usia diantara 20 – 29 tahun 365%
- Usia diantara 30 – 39 tahun 299%
- Usia diantara 40 – 49 tahun 84%
- Usia diantara 50 – 59 tahun 12%
- Usia diatas 60 tahun tidak diketahui
Kasus kumulatif per latar belakang pekerjaan penderita HIV pada tahun 2012 dalam persentase :
- Tulis 0%
- Manager/ eksekutif 0%
- Tenaga professional medis 0%
- Tenaga professional non medis 0%
- Tenaga non professional/ karyawan 16%
- Wiraswasta/ usaha sendiri 6%
- Seniman, artis, pengrajin 0%
- Petani/ peternak/ nelayan 1%
- Buruh kasar 1%
- Anggota TNI/ Polri 2%
- PNS 2%
- Penjaja Seks 1%
- Narapidana 8%
- Supir 0%
- Pelaut 0%
- Ibu rumahtangga 12%
- Pramugara-i/ pilot 0%
- Siswa/ mahasiswa 7%
- Tidak diketahui 85%
- Tidak bekerja 7%
- Lain-lain 4%
Kasus kumulatif per latar belakang pekerjaan penderita AIDS pada tahun 2012 dihitung dalam persentase :
Kasus kumulatif per latar belakang pekerjaan penderita HIV pada tahun 2012 dalam persentase :
- Tulis 0%
- Manager/ eksekutif 0%
- Tenaga professional medis 3%
- Tenaga professional non medis 8%
- Tenaga non professional/ karyawan 46%
- Wiraswasta/ usaha sendiri 313%
- Seniman, artis, pengrajin 1%
- Petani/ peternak/ nelayan 7%
- Buruh kasar 36%
- Anggota TNI/ Polri 10%
- PNS 29%
- Penjaja Seks 4%
- Narapidana 6%
- Supir 45%
- Pelaut 3%
- Ibu rumahtangga 105%
- Pramugara-i/ pilot 0%
- Siswa/ mahasiswa 37%
- Tidak diketahui 36%
- Tidak bekerja 22%
- Lain-lain 91%
• Klinik VCT RSUP M.Jamil,
• RSAM Bukittinggi,
• PKM Payolansek,
• PKM Biaro,
• RSU Solok,
• RSU Padang Pariaman,
• PKM Seberang Padang,
• Bungus,
• Air Tawar,
• Guguk Panjang & Perkotaan (Bukittinggi),
• KTK (Solok)
Perawataan, Dukungan dan Pengobatan
• Klinik CST RSUP M. Jamil,
• RSAM Bukittinggi
• Klinik CST RSUP M. Jamil,
• RSAM Bukittinggi
Program Terapi Rumatan Metadon
• Klinik PTRM RSUP M.Jamil
• Klinik PTRM RSUP M.Jamil
Layanan Jarum dan Alat Suntik Steril
• PKM Seberang Padang,
• Guguk Panjang
• PKM Seberang Padang,
• Guguk Panjang
IMS
• PKM Seberang Padang,
• Bungus,
• Air Tawar,
• Guguk Panjang & Perkotaan (Bukittinggi),
• KTK (Solok)
• PKM Seberang Padang,
• Bungus,
• Air Tawar,
• Guguk Panjang & Perkotaan (Bukittinggi),
• KTK (Solok)
PPIA
• RSUP M.Jamil
Beberapa Peraturan / Kebijakan yang Mendukung
• RSUP M.Jamil
Beberapa Peraturan / Kebijakan yang Mendukung
- KPA Provinsi SK Gubernur Sumbar No. 15 thn 1994 direvisi No. 21/2004 direvisi SK Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 440-108-2008
- KPA Kabupaten/Kota
- PERDA No. 11 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Maksiat
- SK Gubernur Sumatera Barat No. 400-286-2002 tentang TIM Koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan Maksiat Keputusan Gubernur Sumbar No. 4 tahun 2003 tentang Pedoman GERAKAN KEMBALI KE SURAU dalam upaya mengoptimalkan peran agama dan adat istiadat
- PERDA No. 5 tahun 2012 Tentang PENANGGULANGAN HIV/AIDS
Kegiatan Pencegahan
- KIE HIV/AIDS dan NAPZA pada kelompok RESTI, Petugas Kesehatan, Anak Sekolah, Warga Binaan LP, Tokoh Masyarakat, Karang Taruna.
- Bekerjasama dengan Universitas (AISEC) untuk penyuluhan HIV pada generasi muda
- Pembinaan di Panti Rehabilitasi Andam Dewi
- Pengurangan dampak buruk (Harm Reduction) pada pengguna Napza suntik – di Puskesmas Biaro dan RSUP M. jamil
- Penatalaksanaan IMS (Klinik IMS, Pengobatan dengan Sindrom dan Etiologi, Pelatihan pendekatan syndrome pada bidan koordinator)
- Skrining darah donor di UTDC PMI Padang, Bukittinggi, Solok, Pariaman. HIV positif hanya ditemukan di UTDC PMI Padang
- Kewaspadaan Universal pada setiap kegiatan medis
- Peningkatan penggunaan Kondom pada perilaku seksual rawan tertular dan menularkan
- Pencegahan penularan dari ibu HIV positif kepada anaknya (PMTCT dan Pemberian Makanan Bayi)
- Orientasi Fasilitator Kampanye ”Aku Bangga, Aku Tahu”
Kegiatan Penanggulangan VCT
- Memberikan Layanan Konseling di Klinik VCT
- RSAM
- RSUP M. Jamil
- RS Yos Sudarso
- RS Siti Rahmah
- Lentera Minang Kabau
- PKBI Cemara
- Puskesmas Payolansek
- Melatih konselor pada 19 kabupaten kota, yang juga memberikan layanan konseling – Melalui dana APBD Provinsi
- Bantuan jasa konseling dari APBD mulai 2008
CST
- Memberikan layanan CST di 2 RS (RSUP M. Jamil dan RSAM, dan saat ini sedang mempersiapkan RSU Solok)
- Pengadaan ARV untuk buffer stock – Dana APBD Tahun 2009 dan 2010
- Tahun 2008, 2009 dan 2010 diadakan reagen untuk pemeriksaan HIV
HR
- Sudah dilaksanakan di Puskesmas Biaro bersama KPAD
- Klinik PTRM di RSUP M. Jamil
- Sero survey pada kelompok Resti (Lembaga Pemasyarakatan, Panti Rehabilitasi Andam Dewi, Perusahaan)
- Follow Up kasus tes VDRL & TPHA positif
- Pembinaan 2 Puskesmas IMS (Seberang Padang & Andam Dewi)
Kegiatan Pengorganisasian Lintas Program
- SDK – Memasukan materi HIV/AIDS dan Narkoba pada materi latih dokter PTT, bidan PTT
- Promkes – Pelatihan HIV/IMS untuk Poskestren
- Yanfar – Penyuluhan kepada toma, toag, karang taruna dan masyarakat tentang bahaya narkoba
- Kesga – PMTCT dan PMT
Lintas Sektor
- Advokasi kepada stake holder
- Penggalangan pendanaan dari sektor-sektor terkait, melalui advokasi dan koordinasi
- Bersama-sama dengan KPAP memfasilitasi pembentukan KPAD
- Pertemuan koordinasi
LSM
Apa itu HIV & AIDS ?
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu sejenis virus yang ada di dalam darah manusia yang dapat melemahkan daya tahan tubuh, sehingga pengidapnya mudah terserang infeksi lain, seperti Tuberkulosis, Sariawan, dan Diare yang berkepanjangan.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yaitu sekumpulan gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh manusia oleh infeksi HIV.
Bagaimana Cara Penularan HIV ?
Penularan HIV akan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung virus HIV, yaitu :
Siapa yang memiliki resiko tinggi untuk terinfeksi HIV ?
- Konseling
- Pendampingan
- KIE
- Penjangkauan
- Dll
- Gorontalo - 4.7 %
- Sulbar - 5.5 %
- Sumsel - 6.3 %
- Kep. Babel - 6.5 %
- Sultra - 6.8 %
- Sulteng - 7.2 %
- Kalbar - 8 %
- Jambi - 8.3 %
- Lampung - 8.3 %
- Malut - 8.3 %
- Kalsel - 8.4 %
- Banten - 8.8 %
- Maluku - 8.9 %
- Sumbar - 9 %
- Jabar - 9.1 %
- Sulsel - 9.5 %
- NTT - 9.6 %
- Sulut - 9.6 %
- Aceh - 10.2 %
- Kalteng - 10.8 %
- Bengkulu - 11.2%
- Jatim - 11.2 %
- Indonesia - 11.4 %
- NTB - 11.7 %
- Jateng - 12.3 %
- Riau - 13.4 %
- DI Yogya - 14.1 %
- Kaltim - 14.9 %
- Kep. Riau - 16.8 %
- Sumut - 18 %
- Bali - 19.1 %
- PapBar - 19.2 %
- Papua - 21.3 %
- DKI Jkt - 21.6 %
Apa itu HIV & AIDS ?
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu sejenis virus yang ada di dalam darah manusia yang dapat melemahkan daya tahan tubuh, sehingga pengidapnya mudah terserang infeksi lain, seperti Tuberkulosis, Sariawan, dan Diare yang berkepanjangan.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yaitu sekumpulan gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh manusia oleh infeksi HIV.
Bagaimana Cara Penularan HIV ?
Penularan HIV akan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung virus HIV, yaitu :
- Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV.
- Melalui transfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar HIV.
- Melalui alat / jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar virus HIV
- Melalui ibu hamil yang mengidap HIV kepada bayi pada masa kehamilan, persalinan, atau selama menyusui.
Siapa yang memiliki resiko tinggi untuk terinfeksi HIV ?
- Perempuan dan laki-laki yang memiliki perilaku seks beresiko, yaitu berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks tanpa pelindung, berhubungan seks dengan orang yang tidak dikenal.
- Penyalahgunaan narkotika dengan suntikan, yang menggunakan jarum suntik secara bersama (bergantian).
HIV tidak ditularkan melalui :
Oleh karena itu dihimbau kepada masyarakat mari kita bantu mereka dengan dukungan moral dengan tidak mengucilkan seseorang yang terinfeksi HIV-AIDS. Dan seseorang yang mengidap penyakit tersebut baru dapa diketahui apabila dilakukan pemeriksaan darah di fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan tersebut. deni
- Hidup serumah dengan pengidap HIV.
- Berjabatan tangan atau bersentuhan dengan pengidap HIV.
- Pengidap HIV bersin atau batuk.
- Kontak dengan peralatan makan/minum yang dipakai bersama pengidap HIV.
- Pakaian, handuk dan sapu tangan yang dipakai bersama
- Berpelukan atau berciuman pipi.
- Gigitan nyamuk/serangga.
- Berenang bersama di kolam renang dan hubungan sosial lainnya.
Oleh karena itu dihimbau kepada masyarakat mari kita bantu mereka dengan dukungan moral dengan tidak mengucilkan seseorang yang terinfeksi HIV-AIDS. Dan seseorang yang mengidap penyakit tersebut baru dapa diketahui apabila dilakukan pemeriksaan darah di fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan tersebut. deni