Walikota Padang "Panggil" Mantan Dirut PDAM

Padang, Nn – Siapa bilang Walikota Padang, DR. Fauzi Bahar M.Si hebat??? Buktinya, seorang Fauzi Bahar yag dikenal tegas dan kritis juga bisa tertipu oleh mantan bawahannya yakni Ir, Azhar Latief  Mantan Dirut PDAM Kota Padang.

Pengakuan dirinya tertipu, langsung dilontarkan Fauzi Bahar saat AMT mempertanyakan perihal bangunan rumah walet yang berada dilereng perbukitan kawasan Pasa Laban Kecamatan Bungus Tekab. Rumah walet yang berlantai enam tersebut diduga milik Azhar Latief mantan Dirut PDAM Kota Padang.

“ Saya belum tahu ada rumah wallet didaerah itu. Apalagi mengenai siapa pemiliknya, saya juga tak tahu. Tapi kalau seandainya itu milik Azhar Latif, saya akan panggil dia karena belum ada laporan dari TRTB tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) rumah wallet itu”, ujar Fauzi Bahar.

Dari informasi Nur, salah seorang warga disekitar rumah wallet itu, bangunan tersebut telah lama dimulai pembangunannya dan kini hampir selesai. Terkait pemilik rumah walet, menurut Nur, adalah Azhar Latif. Sedangkan pemilik tanahnya adalah Kepala Cabang PDAM Bungtekab.

“ Setahu saya yang punya bangunan adalah pak Azhar Latif. Sedangkan tanah itu milik Kacab PDAM Bung Tekab. Hampir setiap Sabtu, pak Azhar Latif kesini dan mengantarkan gaji para tukang”, ujar Nur.
  
Sementara itu, Iwan sopir truk pengangkut material yang ditemui dilokasi rumah wallet mengaku bangunan rumah wallet tersebut milik Kacab PDAM Bungtekab. Bahkan Iwan juga mengaku tanah beserta truk yang dibawanya adalah juga milik Kacab PDAM Bung Tekab.

Hal senada juga dilontarkan seorang lelaki mengaku bernama Uce yang merupakan pengawas lapangan pada rumah wallet itu. Menurut Uce, sepengetahuannya rumah wallet adalah milik Kacab PDAM Bung Tekab. Mengenai seringnya Azhar Latif kelokasi bangunan memang diakui Uce. Akan tetapi Uce mengaku Azhar Latif ke lokasi hanya untuk jalan-jalan saja.

“ Pak Azhar Latif memang sering kesini. Akan tetapi dirinya hanya sekedar jalan-jalan saja. Sebab beliau dekat dengan Kacab Bung Tekab tersebut”, ujar Uce.

Saat ditanyakan apakah rumah wallet tersebut telah mengantongi IMB, Uce mengaku bahwa mengenai IMB saat ini telah selesai. “ Waktu dimulai pembangunan ditahun 2011 dulu memang belum ada IMB. Tapi awal tahun 2013 kemarin sudah keluar IMB nya”, ungkap Uce.

Dian Fakri, Kepala Dinas TRTB Kota Padang yang coba dikonfirmasi AMT terkait IMB rumah wallet tersebut tak bisa memberikan keterangan. Menurut Dian, dirinya tak hafal tentang bangunan yang telah memiliki IMB. “Silahkan tanya pada Kabid saya tentang IMB rumah wallet itu. Saya tak hafal tentang IMB di Kota Padang ini”, katanya.

Mayor (Purn TNI-AD) Syamsir Burhan, Ketua Dewan LSM Bersatu (DLB) Sumbar yang juga ikut kelokasi bangunan rumah wallet bersama AMT saat mempertanyakan pada Azhar latif keponselnya,  dijawab dengan nada emosi dan terkesan mengeluarkan kata-kata ancaman. “ Masalah Rumah wallet tersebut bukan urusan Bapak. Untuk apa bapak bertanya hal itu?. Jangan cari-cari masalahlah”, ujarnya.    

Ucapan Azhar latif dijawab Syamsir dengan bijaksana sembari mengatakan LSM berhak mempertanyakan perihal IMB dan izin-izin lainnya terkait rumah wallet tersebut sebab bagaimanapun merupakan PAD bagi Kota Padang. “ LSM berhak menanyakan hal ini sebab terkait PAD Kota Padang”, pungkas Syamsir. *Wel/Rdr
Previous Post Next Post