Nn, Padang – Eksistensi Kerapatan Adat Nagari (KAN) di setiap kecamatan di Kota Padang sangat mendukung program-program Pemerintah Kota Padang dalam menguatkan sendi-sendi adat dan budaya Minangkabau. Begitupun juga dengan keberadaan LKAAM, Bundo Kanduang, dan Forum Tigo Tungku Sajarangan, yang juga telah berkiprah dalam pembangunan Kota Padang.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, SP pada acara Penilaian KAN Berprestasi Tingkat Sumbar di Kantor KAN Kec. Nanggalo, Rabu (5/6).
Hadir pada kesempatan itu, Ketua Tim Penilai KAN Berprestasi Sayuti Dt. Rajo Lelo dari LKAAM Sumbar, Bagindo M.Letter dari Dewan Pendidikan Sumbar, Rusdian, Karimis dan Sugeng Suyadi dari Pemprov Sumbar, Niniak Mamak, Bundo Kanduang se-Kec. Nanggalo.
Dijelaskan Mahyeldi, penilaian terhadap KAN berprestasi tingkat Sumbar, akan menjadi wadah evaluasi untuk mendorong keberadaan KAN di Kota Padang kearah yang lebih baik lagi.
“Untuk mendukung program-program KAN, LKKAM, Bundo Kanduang, dan Forum Tungku Tigo Sajarangan, Pemko Padang telah menganggarkan dana sebesar Rp 272,5 Juta di tahun 2013 ini, ujar Mahyeldi.
Ditambahkan Mahyeldi, keberadaan lembaga adat seperti KAN, LKAAM, Bundo Kanduang, dan Forum Tungku Tigo Sajarangan merupakan bentuk kesadaran masyarakat yang terus meningkat dalam melestarikan nilai-nilai adat dan budaya, yang mana hal itu juga harus terus didukung dan menjadi perhatian pemerintah.
Sementara itu, Sayuti Dt. Rajo Lelo menjelaskan, aspek yang dilihat dalam penilaian KAN berprestasi tingkat Sumbar antara lain, fungsi kelembagaan KAN, partisipasi warga terhadap KAN, pemberlakuan hukum adat, aspek kerjasama, serta tupoksi KAN berdasarkan Perda No. 2 tahun 2008 tentang Pemerintahan Nagari.
“Dari 543 KAN di Sumbar, tinggal 6 besar (KAN) yang dinilai untuk terbaik tingkat Sumbar. Yaitu, KAN Nanggalo wakil dari Padang, KAN Pasie Laweh dari Agam, KAN Pasie Talang dari Solok, KAN Koto Nan Gadang dari Payakumbuh, KAN Siguntua dari Dharmasraya, dan KAN Tigo Baleh wakil dari Bukittinggi,” terang Sayuti Dt. Rajo Lelo.
Sayuti Dt. Rajo Lelo berharap, dengan adanya penilaian KAN terbaik bisa memicu semangat pemangku adat untuk melestarikan adat dan budaya Minangkabau di daerah dan di suku masing-masing pemangku adat.LiL