Nn, Padang – Walikota Padang Dr. Fauzi Bahar dipercaya memberikan kuliah umum kepada 101 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK angkatan ke 59 di Auditorium kampus STIK PTIK Jakarta.
Disamping Walikota Padang, kuliah umum juga diberikan Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Agum Gumelar, dan Guru Besar Bidang Hukum Pidana STIK PTIK Irjen Pol. Prof. Dr. Iza Fadri, SIK, SH, MH.
Acara tersebut merupakan pembekalan bagi mahasiswa STIK PTIK angkatan ke-59 yang telah menyelesaikan pendidikan di kampus STIK PTIK selama 2 tahun sebelum kembali terjun ke lapangan dan bergabung bersama masyarakat.
Dikesempatan itu, Fauzi berbagi pengalaman dengan mahasiswa STIK PTIK tentang penanggulangan bencana alam serta pembenahan kota pasca gempa yang melanda Kota Padang pada 2009 lalu.
Dijelaskan Fauzi, seorang pemimpin harus berpikir dan bertindak kreatif dalam membangun daerah dengan selalu mengikutsertakan masyarakat, terutama dalam penanggulangan bencana.
“Peran serta masyarakat dalam mensosialisasikan penanggulangan bencana sangat efektif. dengan mendirikan Kelompok Siaga Bencana (KSB) disetiap kelurahan, informasi tentang penanggulangan bencana akan sampai ke masyarakat di tingkat RT/RW,” terang Fauzi.
Ditambahkan Fauzi, kebersamaan dan rasa persatuan berbagai pihak merupakan kata kunci dalam penanggulangan bencana alam, termasuk keterlibatan masyarakat secara aktif dalam pembangunan pasca bencana.
“Rasa memiliki masyarakat terhadap daerahnya akan semakin tinggi dengan terlibatnya mereka dalam pembangunan,” ujar Fauzi.
STIK PTIK dengan peran sebagai lembaga pendidikan kedinasan dan lembaga pendidikan akademik, mempunyai jati diri sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan Kepolisian Republik Indonesia yang bertujuan mengembangkan Ilmu Kepolisian di Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, senantiasa dilakukan usaha-usaha maksimal untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar (akademik) dan kualitas kelembagaan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian “PTIK”, sehingga lembaga ini mampu meluluskan perwira-perwira dengan kualitas terbaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia.
“Tidak menutup kemungkinan, di tempat tugas perwira-perwira ini nantinya terjadi bencana alam, pengalaman ini bisa menjadi penambah wawasan dalam penanggulangan bencana,” ungkap Fauzi. LiL