Nn, Padang -- Kita amat berharap Kerapatan Adat Nagari (KAN) dapat melakukan peran dan fungsinya secara baik dalam mengurus dan memutuskan problema anak kemenakan, soal perselisihan kaum dalam nagari sehingga dapat mengurangi kesibukan pihak kepolisian dan pemerintah daerah. KAN juga dapat berlaku otonomi mutlak dalam kebijakan meningkatkan pembangunan secara bersama dalam sebuah nagari.
Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno dalam acara Pengukuhan Ketua KAN Nagari Saning Baka di Balai Adat Kabupaten Solok, Rabu siang (15/5). Hadir dalam kesempatan itu Bupati Syamsul Rahim, Ketua LKAAM Sumbar Mhd. Syayuti Dt. Panghulu, Dirut Bank Nagari Suryadi Asmi Dt. Rajo Nan Sati, Ketua KAN terpilih Tasman Dt. Tan Mangagar, SH,MH, Ketua LKAAM Kab Solok, Tokoh dan Perantau Saning Baka.
Lebih lanjut Irwan Prayitno menyampaikan, pembangunan kembali ke nagari yang kita lakukan saat ini belum lagi sebagaimana mesti yang kita harapkan, oleh karena itu KAN beserta elemen nagari lain mesti melakukan inovasi dan terobosan dalam aplikasi budaya adat dan istiadat ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat di nagari.
Kita juga menyambut baik berbagai keseriusan, usaha dan upaya yang dilakukan pemkab Solok dalam mengapalikasikan “Adat Salingka Nagari”, sebagai kekuatan pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan nagari yang ideal. Jika ini berhasil, pemerintah provinsi Sumatera Barat akan menjadikan sebagai model untuk pembangunan nagari di Sumatera Barat, ujarnya
Irwan Prayitno juga menyampaikan, kita mengetahui beberapa kisah orang –orang minang yang berhasil di perantauan. Dari kisah tersebut hampir dipastikan orang –orang minang yang berhasil itu selalu menempatkan karakter budaya dan adat minang dalam dirinya.
Sehingga mereka memiliki kepribadian dan teguhan moral budaya minang yang membawa mereka menjadi besar, disenangi dan disegani banyak kalangan.
Guna menumbuhkan semangat bernagari itu secara berkelanjutan dan lestari, kualitas ninik mamak perlu kita berdayakan untuk secara baik. Dan kita berharap para ninik mamak dapat menjadi tauladan bagi yang lain untuk melestarikan adat, budaya dan istiadat ditengah-tengah masyarakat.
Empat peran dan fungsi ninik mamak yang diharapkan dapat berjalan secara baik dan benar dalam meningkatan pembagunan di nagari. Peranan ninik mamak dalam mendukung ketahanan daerah dilakukan dengan cara memberikan ketauladanan dan mengeluarkan seruan-seruan yang mengajak anggota masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan, berpartisipasi dalam menjaga kamtibmas serta menghindari konflik sehingga kerukunan, ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat terpelihara dengan baik, ajaknya.
Bupati Syamsul Rahim dalam kesempatan itu juga menyampaikan, pengukuhan KAN Saning Baka yang luar biasa, dengan dihadiri Gubernur Irwan Prayitno, Ketua LKAAM Sumbar dan para perantau yang cukup sukses. Hal ini memungkin KAN Saning Baka dapat kita jadikan model KAN dalam meningkatkan pembangunan nagari di daerah ini.
Selama ini pengukuhan KAN hanya biasa-biasa saja di Pemkab Solok, dan pemkab Solok juga telah melakukan penetapan KAN model di masing-masing kecamatan sebagai upaya menegakan Adat Salingka Nagari, yang juga didukung oleh anggaran APBD sebesar Rp. 75 juta masing-masing.
Kita prihatin dengan hasil beberapa penelitian bahwa Tigo Tungku Sajarang saat ini sudah goyah dan perlu penguatan kembali, jika tidak dilakukan secepatnya kita kuatir budaya dan adat kita hanya berupa sebutan saja lagi, ujarnya.
Ketua LKAAM Sumbar Mhd. Syayuti Dt Panghulu dalam kesempatan itu juga menyampaikan, saat ini masyarakat adat kita dihadapkan pada 4 tantangan yang cukup berat, Liberalisme, Kapitalisme, Sekularismen, dan Pluralisme. Jika kita tidak dapat membilah setiap persoalan secara baik tentu adat dan budaya serta jatidiri kita sebagai orang minang hilang.
Kita juga amat prihatin dengan adanya orang Minang yang masuk agama lain selain Islam dan menyatakan diri sebagai orang Minang, padahal kita tahu filosofi ABS-SBK, maka orang minang yang tidak beragama Islam, mereka telah keluar dari adat, budaya Minang dan mereka bukan lagi orang Minang, tegasnya. Zardi