Nn, Padang -- Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim mengatakan, Monumen Bela Negara di Koto Tinggi Kecamatan Gunung Omeh Kabupaten 50 Kota yang direncanakan akan dibangun akan dapat mengembalikan rasa heroik dan patriotis kepada generasi muda penerus perjuangan bangsa disamping juga memberikan efek positif terhadap pengembangan wilayah .
Monumen tersebut akan mengingatkan anak bangsa bahwa di lokasi tersebut sudah pernah terjadi peristiwa sejarah perjuangan pertempuran mempertahankan kemerdekaan dari penjajah Belanda pada saat Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Disamping itu monumen nasional tersebut akan menjadi kebanggan rakyat Sumatera Barat karena merupakan satu-satunya monumen nasional yang berada di luar pulau Jawa.
Wagub Muslim Kasim dalam rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait serta tokoh msyarakat Sumatera Barat sehubungan pembangunan monumen tersebut, Kamis (3/5) di Ruang Rapat Setda Kantor Gubernur Sumbar menyebutkan bahwa Pemprov Sumbar mendukung sepenuhnya pembangunan itu dan bersedia melakukan pelebaran jalan di sekitar lokasi.
Wagub mengingatkan agar dalam pembangunannnya nanti juga memperhatikan aspek tata ruang. Konsep penataan bangunan pada kawasan bangunan juga harus jelas, antara lain bangunan sebagai “vocal point” dan juga sebagai pemersatu (unity) semua masa-masa bangunan dalam kawasan. Keadaan lingkungan kawasan yang berkontur dan masih banyak daerah berhutan agar dilestarikan dan dapat memperkaya khasanah lingkungan sekitar monumen.
Monumen tersebut akan mengingatkan anak bangsa bahwa di lokasi tersebut sudah pernah terjadi peristiwa sejarah perjuangan pertempuran mempertahankan kemerdekaan dari penjajah Belanda pada saat Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Disamping itu monumen nasional tersebut akan menjadi kebanggan rakyat Sumatera Barat karena merupakan satu-satunya monumen nasional yang berada di luar pulau Jawa.
Wagub Muslim Kasim dalam rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait serta tokoh msyarakat Sumatera Barat sehubungan pembangunan monumen tersebut, Kamis (3/5) di Ruang Rapat Setda Kantor Gubernur Sumbar menyebutkan bahwa Pemprov Sumbar mendukung sepenuhnya pembangunan itu dan bersedia melakukan pelebaran jalan di sekitar lokasi.
Wagub mengingatkan agar dalam pembangunannnya nanti juga memperhatikan aspek tata ruang. Konsep penataan bangunan pada kawasan bangunan juga harus jelas, antara lain bangunan sebagai “vocal point” dan juga sebagai pemersatu (unity) semua masa-masa bangunan dalam kawasan. Keadaan lingkungan kawasan yang berkontur dan masih banyak daerah berhutan agar dilestarikan dan dapat memperkaya khasanah lingkungan sekitar monumen.
Diharapkan juga disamping sebagai monumen sejarah bela negara, agar kawasan tersebut dapat menarik dikunjungi orang, perlu direncanakan objek wisata alam yang relevan dengan perjuangan pertempuran masa lalu yang dapat diikuti dan dirasakan oleh pengunjung wisata sejarah perjuangan.
Disamping pembangunan monumen bela negara di Koto Tinggi Kecamatan Gunung Omeh Kabupaten 50 Kota dengan perkiraan luas sekitar 20 ha, juga akan dilakukan pembangunan tugu bela negara di kota Bukittinggi,Halaban 50 Kota dan Kabupaten Solok.
Dalam konsep fungsi bangunan dan ruang, monumen tersebut diharapkan dapat menempatkan fungsi komersial yang dapat memberikan kontribusi ke daerah seperti bangunan pertokoan/kios, perhotelan dan rekreasi alam dan wisata sejarah yang menarik.
Hasil rapat juga meminta, lahan yang disediakan untuk pembangunan monumen itu 50 ha, serta pelebaran jalan, yang tentu mesti telah disertifikat oleh BPN, sehingga betul-betul memudahkan proses rencana pembangunan tersebut. Yang jelas lahan yang dipergunakan pembangunan monument itu tidak termasuk lahan hutan lindung, ungkapnya. Zardi