Nn, Padang -- Perasaan “ stress” jika dikendalikan membuat seorang akan sukses bahkan akan memperlihatkan kualitas hasil yang lebih baik. Saat seorang stress ketika akan tampil atau ujian tentu akan mempersiapkan diri secara baik, mereka belajar dan mempelajari kondisi perkiraan yang akan terjadi. Sementara orang yang tidak merasa stress tentu tidak mempersiapkan diri, maka hasil mungkin kurang maksimal.
Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno ketika membukan acara Seminar Nasional ”Rahasia & Keajaiban dibalik Stres,” dalam Musnas Ikatan lembaga Mahasiswa Psikolog Indonesia – ILMPI di Convention Center UPI Padang, pagi tadi. Hadir dalam kesempatan tersebut Pakar Psikolog Tika Bisono,M. Psi. Pimpinan UPI Drs. H, Herman Nawas, akademika Universitas Putra Indonesia, utusan mahasiswa Fakultas Psikolog se Indonesia.
Lebih Jauh Irwan Prayitno menyampaikan, kadang kala kita mesti juga menciptkan suasana stres tersebut untuk memberikan motivasi dalam meningkatkan kinerja, sehingga ada rasa kehatian-hatian dan rasa awas jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
Kita manfaatkan perasaan stres terhadap, persoalan, cobaan, kekecewaan dan peluang yang ada, yang kesemua itu dapat dikendalikan untuk hasil yang terbaik.
Namun rasa stres yang berlebihan tentu tidak baik, bahkan akan membuat seorang mengalami depresi, sehingga hasil pekerjaan bukan bertambah baik malahan makin jelek. Oleh karena itu, jika perasaan stres tersebut menjadi beban maka, kita perlu sadar dan membangun keyakin yang kuat kepada Allah SWT.
Berdoa, berzikir dan mengingat Allah dalam kondisi stres akan mampu memberikan rasa nyaman dan ketengan dalam menghadpi situasi yang terjadi. Inilah sebenarnya kata kunci yang hebat dalam menghadapi kondisi stres, ujarnya.
Irwan juga menyampaikan, jika kita mudah stres, tentu juga ini tidak baik. Contoh seorang mengeluhkan rasa panas terik matahri saat ada dilapangan, maka ia tentu akan mengeluh sehingga pekerjaan jadi tidak nyaman. Sementara seorang yang berpikiran positif ia akan selalu nyaman berkerja walaupun ada rasa panas itu.
Jadi pakal stres itu sesungguhnya dari diri sendiri yang membuat susah, maka stres dapat menjadikan dirinya terkurung dalam pemikiran yang tidak berkembang bahkan bisa membuat ia sakit dan itu merugikan diri sendiri.
Oleh karena itu sikapi kondisi yang terjadi dengan pikiran-pikiran positif, realitis dan mudah menerima dan memahami kondisi yang ada karena Allah YME merupakan penentu semuanya. Mudah-mudah kita mampu mengendalikan stres untuk produktifitas yang terbaik. Siapapun bisa, kitapun bisa !, tegasnya
Direktur Universitas Putra Indonesia Drs. H. Herman Nawas dalam kesempatan itu menyampaikan, kegiatan Musnas ILMPI ini dilakukan di UPI Padang, merupakan sebuah upaya memperkenalkan Sumatera Barat kepada seluruh generasi muda Indonesia, terutama para mahasiswa kita.
Kegiatan ini tentu akan mampu pula memberikan dorongan positif terhadap peningkatan kunjungan wisata dan selain itu tentu pula memperlihatkan Sumatera Barat tempat pendidkan yang nyaman dan asri, ujarnya. Zardi
Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno ketika membukan acara Seminar Nasional ”Rahasia & Keajaiban dibalik Stres,” dalam Musnas Ikatan lembaga Mahasiswa Psikolog Indonesia – ILMPI di Convention Center UPI Padang, pagi tadi. Hadir dalam kesempatan tersebut Pakar Psikolog Tika Bisono,M. Psi. Pimpinan UPI Drs. H, Herman Nawas, akademika Universitas Putra Indonesia, utusan mahasiswa Fakultas Psikolog se Indonesia.
Lebih Jauh Irwan Prayitno menyampaikan, kadang kala kita mesti juga menciptkan suasana stres tersebut untuk memberikan motivasi dalam meningkatkan kinerja, sehingga ada rasa kehatian-hatian dan rasa awas jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
Kita manfaatkan perasaan stres terhadap, persoalan, cobaan, kekecewaan dan peluang yang ada, yang kesemua itu dapat dikendalikan untuk hasil yang terbaik.
Namun rasa stres yang berlebihan tentu tidak baik, bahkan akan membuat seorang mengalami depresi, sehingga hasil pekerjaan bukan bertambah baik malahan makin jelek. Oleh karena itu, jika perasaan stres tersebut menjadi beban maka, kita perlu sadar dan membangun keyakin yang kuat kepada Allah SWT.
Berdoa, berzikir dan mengingat Allah dalam kondisi stres akan mampu memberikan rasa nyaman dan ketengan dalam menghadpi situasi yang terjadi. Inilah sebenarnya kata kunci yang hebat dalam menghadapi kondisi stres, ujarnya.
Irwan juga menyampaikan, jika kita mudah stres, tentu juga ini tidak baik. Contoh seorang mengeluhkan rasa panas terik matahri saat ada dilapangan, maka ia tentu akan mengeluh sehingga pekerjaan jadi tidak nyaman. Sementara seorang yang berpikiran positif ia akan selalu nyaman berkerja walaupun ada rasa panas itu.
Jadi pakal stres itu sesungguhnya dari diri sendiri yang membuat susah, maka stres dapat menjadikan dirinya terkurung dalam pemikiran yang tidak berkembang bahkan bisa membuat ia sakit dan itu merugikan diri sendiri.
Oleh karena itu sikapi kondisi yang terjadi dengan pikiran-pikiran positif, realitis dan mudah menerima dan memahami kondisi yang ada karena Allah YME merupakan penentu semuanya. Mudah-mudah kita mampu mengendalikan stres untuk produktifitas yang terbaik. Siapapun bisa, kitapun bisa !, tegasnya
Direktur Universitas Putra Indonesia Drs. H. Herman Nawas dalam kesempatan itu menyampaikan, kegiatan Musnas ILMPI ini dilakukan di UPI Padang, merupakan sebuah upaya memperkenalkan Sumatera Barat kepada seluruh generasi muda Indonesia, terutama para mahasiswa kita.
Kegiatan ini tentu akan mampu pula memberikan dorongan positif terhadap peningkatan kunjungan wisata dan selain itu tentu pula memperlihatkan Sumatera Barat tempat pendidkan yang nyaman dan asri, ujarnya. Zardi
Post a Comment