BNPB Pusat Tinjau Kebakaran Kopas Plaza Padang

Nn, Padang – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pusat Syamsul Ma’arif melihat langsung pasca kebakaran Kopar Plaza Pasar Raya Kota Padang. Kebakaran yang terjadi pada Senen (20/2) lalu, mengkibatkan 35 petak toko musnah di lalap sijago merah dengan taksiran kerugian Rp.9 miliar.

Ikut mendampingi kunjungan tersebut Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim, Walikota Padang Fauzi Bahar, Wakil Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah

Di sela-sela kunjungannya Syamsul Ma’arif mengtakan, kebakaran bukanlah bencana, tetapi musibah. Sebagai cerminan, kebetulan BNPB juga membantu kerusakan pasar akibat gempa 2009 lalu . BNPB tidak menyampaikan bagaimana mengatasi kebakaran ini. Setingnya juga bagus mobilnya bisa masuk, selang air dapat maksimal bekerja dengan baik, tetapi kalau ada yang kekurangan masker tentu mestinya BNPB.

Tetapi Pasar Raya (inpres) yang di bantu sebelumnyan Insya Allah telah disaign lebih bagus dengan ahlinya bersama Pemko Kota padang. Tetapi pasar- pasar termasuk pasar tradisional secara marginalnya dapat kita ketahui cuman tentu jangan sampai menyimpan bahan kimia yang tidak terlindungi dengna baik , namun perlu juga pengecekan aliran listrik itupun memang ada usianya.

Ditegaskan, pedagang pasar juga perlu latihan karena bagaimanapun kebakaran itu sekali terbakar maka ludes semuanya dan bahkan kematian serta kerugian, tentu perlu penangganan yang terskema dengan baik menurut kebencaan, perlu upaya metigasi.

Apa ada bantuan BNPB untuk pedagang disampaikan Syamsul Ma’arif masih kita pikirkan. Masalah kebakaran rutin terjadi di mana mana, harapan kedepanya , disampaikan Kepala BNPB Pusat masalah kebakaran masih dibawah Kemendagri , BNPB belum punya dana khusus untuk musibah kebakaran

Menyingung akhir- akhir ini gunung merapi rawan terjadinya bencana, BNPB menghargai Pemerintah Daerah  sudah melakukan persiapan rencana kontigensi menghadapi bencana, kontigensi itu perlu bagaimana masyarakat dilatih menghadapi bencana kalau terjadi. Sehinga rencana kontigensi perlu diaktifkan menjadi rencana operasional. Ungkapnya. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post