Proyek Lisdes PT.PLN Asal Jadi


Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang bernilai Rp 2.409.049.000 rupiah untuk proyek tersebut diperkirakan akan menuai masalah. Pasalnya, disamping pengerjaan proyek tersebut terlambat, diduga pasangan beberapa tiang listrik terkesan asal jadi. Akibat yang akan ditimbulkan dikemudian hari membuat kekawatiran masyarakat setempat.Benarkah?

Berdasarkan hasil investigasi interpos di lokasi proyek yang terletak di kawasan Batu Busuk, Kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh Kota Padang, Senin hingga Selasa (9-10/1) proyek tersebut masih dalam tahap pengerjaan. Bahkan kondisi pasangan dari beberapa titik tiang listrik terkesan tidak mengacu pada spek kontrak. Bahkan terlihat beberapa pekerja sedang melaksanakan pekerjaan. 

Parahnya,pada pengecoran tiang terkesan tidak serius. Tambah lagi pada pemasangan tiang terlihat kecondongan. Sementara, posisi tiang listrik yang terpasang berada ditepi jalan umum dan berdekatan dengan rumah warga. Terlihat dilokasi, cor semen untuk pemasangan tiang sudah banyak yang rusak, bahkan pecah. Indikasi permainan curang pada proyek ini terlihat jelas.

Berdasarkan keterangan masyarakat setempat yang enggan disebutkan identitasnya, proyek masih dalam tahap pengerjaan. Bahkan pasangan yang dilakukan oleh pihak kontraktor mesti dipertanyakan, karena terlihat jelas dengan mata kepala, bahwa beberapa titik pasangan cor tiang listrik sudah banyak yang rusak. Termasuk tiang listrik yang terlihat miring. 

“Kami sebagai warga sangat khatir dengan kondisi ini, apa bila kemudian hari tiang listrik akan membahayakan masyarakat. Sebab, posisi tiang listrik berada di perlintasan dan didepan rumah warga,” ungkap bapak berkepala empat itu.

Ketika dikonfirmasikan kepada Pimpinan Proyek Lisdes, Asril Kalis, mengatakan keterlambatan pekerjaan dikarenakan kondisi cuaca beberapa bulan yang lalu kurang bersahabat, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaian proyek tersebut. “Kita akui belum selesai seratus persen, saat ini pihak kontraktor masih bekerja, hanya tinggal finishing saja,” ungkap mantan Humas PLN Wilayah  Sumbar tersebut.   

Untuk penyelesaian proyek ini, kata Asril melanjutkan, akan diusahakan dalam minggu ini. Sebelumnya dia mengakui bahwa laporan dari pengawas pekerjaan di lapangan, bahwa proyek tersebut masih dalam tahap penyelesaian. “memang iya dari dana APBN 2011, tapikan ini masalah kepentingan masyarakat banyak dan listrik dikawasan ini sangat didambakan warga. Kalaulah dana ini kembali kepusat, tentu hal ini sangat disayangkan sekali,” tuturnya.

Proyek Lisdes tidak hanya bermasalah di Kota Padang saja. Namun dikabupaten lain juga terjadi kasus yang sama. Bahkan berdasarkan ekspos dari salah satu media harian di Sumbar, proyek lisdes di Kabupaten Pasaman di Nagari Koto Rajo dan Nagari Kota Nopan kecamatan kecamatan Rao Utara senilai Rp 4 milyar dari APBN malah dikerjakan sekitar 40 persen saja. Ada apa dengan pihak kontraktor dan Pimpinan proyek dari pihak PT. PLN Wilayah Sumbar? 

Ketika bermaksud untuk konfirmasi lebih lengkap dengan pihak kontraktor, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dihubungi. rusdi

Post a Comment

Previous Post Next Post