Nn, Padang -- Alumni Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP Padang melakukan Rakernas sekaligus pertemuan silaturrahmi di Sekolah Dasar Pembangunan UNP Padang. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dihadiri sekitar 75 orang , yang datang dari berbagai daerah baik diluar maupun didalam Provinsi Sumatera Barat .
Iluni PPSP juga melakukan kegiatan social kemasyarakatan, seperti sunatan massal, memberikan bea siswa dan kegiatan silaturrahmi sesame anggota Iluni PPSP IKIP padang di GOR Sekolah Pembangunan-UNP Padang.
Salah seorang Alumni Andria Catri Tamsin PD III UNP, disela-sela kegiatan menyampaikan, PPSP ini merupakan program pengembangan pendidikan di beberapa 8 Provinsi di Indonesia yang dikerjasamakan dengan IKIP bantuan Bank Dunia. Program ini dimulai sejak tahun 1972 hingga 1988.
PPSP ini pertamanya diawali dengan sekolah Labor tahun 1970 kemudian menjadi sekolah Proyek Perintis Sekolah Pembangunan pada tahun 1972, dimana sekolah ini telah memulai program pendidikan berbasis modul-modul dan pola pengembangan siswa dengan belajar kreatif seperti yang berkembang saat ini. Namun karena keterbatasan pendanaa program sekolah ini berhenti menjadi sekolah Pembangunan IKIP Padang, seterusnya saat ini telah merubah. SDnya menjadi SD Percontohan di Ujung Gurun, SMPnya menjadi SMP 26, SMAnya menjadi SMA 8 sekarang.
PPSP IKIP Padang ini telah banyak menghasilkan lulusan terbaik, yang saat berperan dalam berbagai aktifitas pembangunan, dan 20 % siswanya di terima di IKIP Padang, dan lebih dari 50 % siswanya melanjutkan pendidikan pada berbagai Universitas di Indonesia ( UI, ITB, IPB, Unand, UGM ) dan lain-lain, ungkapnya
Andria juga menyampaikan, karena sekolah ini juga memberikan pelajaran keterampilan, maka sebahagian besar siswa-siswa yang tidak mampu melanjutkan pendidikan langsung membuka usaha kerajinan, perbengkelan, pertukangan dan lain-lain.
Yang jelas PPSP dalam menjalan program pendidikan pada saat itu jauh lebih maju dari program pendidikan waktu itu dan siswa diajar belajar mandiri, isi jawaban sendiri, dan nilai sendiri.
Disaat kami sekolah, “ Kantin Kejujuran “ telah diakan, dimana mengambil makan dan membayarnya sendiri, dan nilai-nilai kejujuran dibentuk. Siapa-siapa yang berbuat jail atau tidak jujur akan terlihat dari jawaban lisan atau ekspresi siswa yang berbohong.
Kami berharap sekolah seperti PPSP ini dapat hidup kembali dengan system yang lebih hebat lagi, dan diharapkan juga tanpa pembiayaan istilahnya “Sekolah Gratis”. Ujarnya
Ketua Umum PPSP Budi Satria Usman, ditempat terpisah menyampaikan, kegiatan Rakernas dan kegiatan social ini dilakukan guna membangunan kembali jejaringan silaturrahmi sesame alumni siswa PPSP IKIP Padng.
Kita menyadari potensi besar yang selama ini seakan-akan tertidur, kita bangunkan kembali dalam membantu berperan serta memajukan pembangunan kampung halaman umumnya Masyarakat Sumatera Barat.
Pertemuan ini juga bertujuan menghimpun semua asprirasi kawa-kawan, sekaligus mendata semua yang nantinya bisa menjadi data base bagi kita semua. Yang jelas kami ILUNI PPSP ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan pembangunan di Sumatera Barat, khususnya masyarakat sekitar sekolah kami dahulu.
Saat ini kami, telah melakukan kegiatan, sunatan massal 100 orang bagi anak-anak kurang mampu, kemuadian memberikan bantua bea siswa untuk anak berprestasi kurang mampu.
Mudah-mudah jika ILUNI PPSP ini akan terus hidup, terhimpun dan saling membantu sesame kawan dan masyarakat dalam konotasi positif, ujarnya penuh tawa. Zardi