Nn, Pandeglang -- Penuntasan kasus penyimpangan dana Gurdasus dengan memanipulasi data NUPT di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sampai saat ini masih belum jelas. Karena ada indikasi keterlibatan para pejabat, yang ikut bermain melegalkan manipulasi data NUPT Gurdasus.
Namun demikian, aparat kepolisian Polsek Pagelaran, telah menindaklanjuti persoalan ini, yaitu dengan melakukan pemanggilan terhadap oknum Kepala sekolah SDN Bulagor 2 berinisial Ms.
Kapolsek Pagelaran saat dikonfirmasi mengaku, memang jajarannya telah memanggil oknum Ms untuk dimintai keterangan. Dari pengakuannya, ia tidak tahu menahu tentang pencatutan nama SDN Bulagor 2 sebagai penerima dana tunjangan Gurdasus tahun 2010. Sebab pengajuan nama guru di bulagor 2 yang telah dimanipulasi, bukanlah selama kepemimpinannya.(Klik Berita Sebelumnya)
Masalah ditemukannya nama guru penerima dana bantuan Gurdasus di SDN Bulagor 1 yang mencaplok SDN Bulagor 2, ia menyarankan untuk menanyakan langsung kepada kepala sekolah SDN Bulagor 1 berinisial Hr, yang pada saat itu menjabat kepala sekolah Bulagor 1.
Sementara kepala Dinas Pendidikan, Abdul Azis saat dikonfirmasi enggan memberikan komentar, dengan alasan beliau baru menjabat sebagai Kepala Dinas. Dan begitu pula dari pihak wakil rakyat, saat dimintai tanggapanya, masih belum ada yang merespon.
Dari hasil investigasi dan data yang diperoleh wartawan nusantaranews.net dilapangan, ditemukan nama Yeni Andriani dengan nomor NUPTK yang diragukan keabsahannya (5939756657300002), dan Ida Suhayati (4338757658300033) yang namanya mencaplok di SDN Bulagor 2. Kemudian NUPTK yang salah yaitu Mulyana dari SDN Sukamanah 1 Jiput NUPTK (8450742644200012) tetapi di daftar penerima adalah (8450742644200001) kemudian ditemukan juga nama guru yang diduga sudah meninggal yang bernama Abdul Wahab dari SDN Citaman 2 Jiput.
Oknum Ms saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan para kepala sekolah Sabtu 10 Desember 2011 di Pendopo Pandeglang, menerangkan mengapa dirinya tidak melaporkan masalah pencatutan nama SDN Bulagor 2, sebab ia menganggap, sesuatu yang sudah terjadi, bagaimana merubahnya. Untuk itu, ia hanya berharap, mudah-mudahan kesalahan seperti ini tidak akan terulang lagi, pintanya. Iqbal/Iyan
Post a Comment