Nn, Padang -- Wali Kota Padang menghimbau kepada semua pengusaha pangkalan minyak tanah (Mita) bersubsidi di Kota Padang, agar menjual minyak tanah sesuai dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah dan pertamina. Dan berikanlah minyak tanah bersubsidi ini kepada masyarakat yang berhak menerimanya serta jangan sampai adanya penyelewengan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Padang DR. H. Fauizi Bahar, M. Si saat membuka acara “Sosiolisasi dan Pembinaan Kepada Pedagang Bahan Pokok (SPBU, Agen Minyak Tanah) Sekota Padang “di Hotel Padang beberapa waktu lalu, yang dihadiri Kabag Perekonomian H. Afrizal Khaidir, SE, Kadis Disperindagtamban Zabendri, Kepala Kesbangpol Heri Sanjaya, Kabid Humas Richardi Akbar, S. Sos, dan jajaran Pertamina.
Dasar pelaksanaan acara sosialisasi ini Surat Gubenur No 522/897/Perek-2011, 22 Juli 2011, tentang penyaluran distribusi BBM bersubsidi. DPA Bagian perekonomian Sekretariat Kota padang 2011, Keputusan Kabag Perekonomian No.503.02/Ek-2011, tentang pembentukan tim teknis kegiatan koordinasi pembinaan dan pengendalian pedagang bahan pokok di Kota Padang 2011.
Permasalahan diadakannya sosialisasi ini karena masih sulitnya masyarakat mendapatkan BBM, minyak tanah sebagai kebutuhan sehari-hari dalam arti antrian panjang di pangkalan atau agen. Adanya upaya pihak-pihak tertentu menumpuk BBM untuk dijual ke Provinsi tetangga Riau, Jambi dan Bengkulu. Semakin menjamurnya masyarakat pengecer BBM yang rawan terjadinya kebakaran.
Maka diadakannya sosialisasi ini dengan tujuan mensukseskan program nasional terhadap pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bagi lapisan masyarakat yang kurang mampu. Terlaksananya Distribusi BBM sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Tersedianya kebutuhan bahan pokok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bagi konsumen.
Adapun peserta sosialisasi pembinaan bahan pokok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ini sebanyak 50 peserta yang terdiri dari para pelaku usaha SPBU 15, Agen 10 dan 25 pemilik pangkalan minyak tanah di Kota Padang.
Fauzi berharap agar para pengecer minyak jangan sekali - kali mengurangi liter minyak, berikanlah minyak kepada masyarakat sesuai dengan takarannya dan jangan berupaya mencari untung dengan cara yang tidak baik. Karena lebih baik mencari nafkah dengan cara - cara yang sesuai dengan ajaran agama.
Sesuai dengan rencana pemerintah melalui pertamina di Kota Padang, pengalihan pemakaian minyak tanah pada gas LPG yang direncanakan dimulai pada tahun 2011, untuk itulah perlu dipersiapkan secara fisik dan mental masyarakat khususnya warga Kota Padang untuk menghadapi fase perobahan tersebut, ujar Afrizal.
Fauzi Bahar menginginkan Pemko Padang tidak menginginkan tahap perobahan tersebut menimbulkan gejolak sosial ditengah masyarakat yang sedang dalam kesusahan pasca bencana ini, semua ini perlu menjadi perhatian bagi kita semua.
Fauzi Bahar menginginkan Pemko Padang tidak menginginkan tahap perobahan tersebut menimbulkan gejolak sosial ditengah masyarakat yang sedang dalam kesusahan pasca bencana ini, semua ini perlu menjadi perhatian bagi kita semua.
Bahan kebutuhan pokok merupakan hajat hidup orang banyak, maka pengadaan dan kelancaran distribusinya perlu tetap terjamin agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan jumlah kebutuhan dengan harga enceran yang ditetapkan pemerintah, ujar fauzi Bahar.
Sesuai rencana pemerintah untuk melakukan konversi minyak tanah ke gas LPG di Kota Padang, Pemko Padang menghimbau agar pihak terkait seperti pertamina, pelaku usaha dan hiswanamigas agar betul - betul mempersiapkan segala sesuatu dengan matang. Sehingga program ini berjalan dengan lancar dan masyarakat siap menerima konversi minyak tanah ke gas LPG ini, tambah Kabid Humas Richardi Akbar. (rel)
Post a Comment