Irwan Prayitno : Camat Harus Maksimalkan Potensi Sosial Capital

Nn, Bukittinggi -- Camat sebagai ujung tombak penyelenggaraan pemerintahan  umum didaerah diharapkan mampu mengembangankan potensi pemberdayaan masyarakat (Sosial Capital), dalam peningkatkan kemajuan pembangunan daerah. Dari keberhasilan tiga contoh, Nagari berprestasi Nasional, Nagari Sungai Puar tahun 2010, Simarasok tahun 2011kabupaten Agam dan kelurahan Kampuang Pondok tahun 2010 Kota Padang, kreteria utama adalah bagaimana Camat, walinagarinya dan lurah mampu memberdayakan potensi masyarakatnya ikutserta dalam pembangunan.
Ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ketika memberikan sambutan pada acara Pembukaan Rakor Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Gubernur dengan Camat angkatan ke 2 tahun 2011 di Balai Sidang Hatta Bukittinggi. Hadir dalam kesempatan tersebut Pamong Senior Drs. H. Rusdi Lubis, Msi, Ka BPM Drs. Irvan Khairul Ananda, Kepala Biro Pemerintahan Fahril Murad,SH, 102 Camat dan beberapa Kabag Pemerintahan Kab/ko se Sumatera Barat.
Lebih jauh Irwan Prayitno menyampaikan, kita menyadari potensi ( Sosial Capital ) budaya masyarakat Sumatera Barat, raso ba kampuang, ba nagari, ba doncek,  jika kita mampu membangun hubungan yang lebih baik dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam pembangunan daerah, tentu akan mendapat dukungan baik dari para perantau maupun dari masyarakat setempat.
Oleh karena itu Camat mesti bersungguh-sungguh turun ke lapangan, mengajak, menghimbau turut serta dalam segala program pembangunan yang cocok dan aspirasi masyarkat itu sendiri.
Kita juga bisa mengambil pengalaman dari salah satu camat Kabupaten Padang Pariaman di Nagari Paninggahan, yang mampu membuat sarana jalan baru sejauh 3,5 km, hanya dengan dana pancingan dari Bupatinya Rp. 1 juta, dan alat eskapator, mereka bergoro dan menyerahkan lahan mereka untuk pembangunan jalan tersebut. Pembangunan  jalan tersebut bisa memperpendek jarak jalan yang biasa ditempuh sejauh 17 km, dengan pembukaan jalan baru bisa menjadi 3,5 km.
 
Selain itu masyarakat juga melakukan kegiatan bacondek yang dapat mengumpulkan uang sebesar Rp. 16 juta. Ini sebuah kekuatan besar yang luar biasa dari masyarakat kita, jika kita pandai mengolah potensi kebutuhan pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat.
 
Jadi keterbatasan dana dan kendala-kendala yang ada dapat diselesaikan secara bersama-sama dengan masyarakat, jika semua saling terbuka dalam mengatasi keinginan kebutuhan masyarakat, kita aparat sebagai fasilitator dilapangan, ungkapnya.
 
Irwan juga menegaskan, kata kunci sebenarnya adalah seorang Camat mesti memiliki rasa kepedulian terhadap persoalan dan keinginan masyarakat di daerahnya. Pandai berkoordinasi dengan semua pihak baik para perantau dan sesama kalangan lembaga pemerintah.
 
Yang memiliki berbagai program yang dapat disingkronkan dengan kebutuhan pembangunan daerah dan masyarakat.
 
Selian itu kita semua mesti membangun tekad, bagaimana semua daerah di Sumatera Barat bisa lepas dari kategori daerah tertinggal dan terjaminnya kemajuan potensi kesejahteraan masyarakat.
 
Berdayakanlah lahan-lahan kosong oleh masyarakat itu sendiri, data, ajak dan himbau mereka untuk memanfaatkan lahan kosong tersebut. Dari pengamatan, masyarakat petani yang mampu melakukan ibadah haji ke Tanah Suci Mereka, rata-rata mereka di kampung mereka memiliki 3 kegiatan ekonomi yang mendukung kehidupan mereka.
 
Oleh karena itu, untuk kesejahteraan hidup masyarakat di nagari, mereka tidak bisa hidup bertani saja atau berternak saja akan tetapi mesti melakukan kegiatan tambahan lain, bertani, bertenak, berkebun dan lain-lain, katanya. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post