Nn, Padang -- Berdasarkan hasil komunikasi bersama antara peneliti sejarah Thionghoa dari UNP dengan Walikota Padang, Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Komunikasi Masyarakat Thionghoa Indonesia Kota Padang menyelenggarakan workshop dalam rangka persiapan proses pengajuan Majoor Tituler De Chineezen Lie Ma Saaij menjadi pahlawan Kota Padang, di Aula Vihara Budha Warman yang dihadiri oleh perwakilan Pemko, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja, Heryanto Rustam, Dr Erwiza Erman dari LIPI, Erniwati ,SS,M.Hum dari UNP dan keluarga besar keturunan Majoor Lie Ma Saaij.
Lie Say yang lebih dikenal dengan nama Goan Hoat, adalah tokoh Thionghoa Padang yang jaya pada pertengahan abad 19 hingga abad 20. Hampir semua warga kota padang mengenal nama ini, termasuk generasi muda kalangan etnis Thionghoa sendiri. Lie Say yang diperkirakan lahir pada tahun 1815, merupakan seorang perantauan Thionghoa yang datang dari Tiongkok ketika berumur 20 tahun di tahun 1835. Berawal dari suku bahasa Hokkian, Lie Say memiliki kampung halaman di Lengtiam Tiongkok.
Selain ulet, pintar dan gigih, Lie Say selalu membina keselarasan hubungan antara masyarakat dimanapun ia berada. Walaupun berbeda agama, budaya dan tradisi, namun ia selalu berusaha menjaga hubungan dengan siapa saja, terutama dengan masyarakat Minangkabau.
Hubungan baik ini terlihat dari banyaknya bantuan yang diberikannya untuk pembangunan Mesjid Ganting yang telah lama terbengkalai semasa ia masih hidup dahulu, dan juga telah banyak membantu meningkatkan kesejahteraan etnis Thionghoa dan Minangkabau, baik yang berada di dalam maupun yang hidup diluar lingkungannya. Lie Say tidak saja berhasil menjalin hubungan baik dengan pejabat pemerintah kolonial dan rekan bisnis bangsa eropa, tetapi juga menjalin hubungan baik dengan masyarakat Minangkabau.
Atas kemauannya dalam membantu sesama, pada tahun 1898 di usia 83 tahun, Lie Say meninggal dunia dan hampir seluruh warga Kota Padang merasa kehilangan. Dalam suasana duka, Lie Say dimakamkan 1 tahun setelah beliau wafat. Semenjak itulah, untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa beliau, pemerintah Belanda mengijinkan menggunakan gelar Majoor Titular terhadap dirinya.
Berkaitan dengan sejauh mana peranan Lie Ma Saaij dalam pembangunan Kota Padang, seperti yang telah disimpulkan, Majoor Titular Lie Ma Saaij patut diteliti lebih jauh sehubungan dengan persiapan proses pengajuan beliau untuk menjadi Pahlawan Kota Padang. tim