Nusantaranews, SulitAir -- Pengembangan pendidikan Ponpres Darussalam Gontor 11 di Sulit Air , pemprov Sumbar siap mendukung dan memfasilitasi kemajuannya, sebagai upaya menciptakan pendidikan yang berkarakter di Sumatera Barat. Di Popres Gontor Ponorogo kita telah mengenal pendidikan ini terkenal baik dengan pendidikan agama, keilmuan umum serta keberhasilan anak didik telah menjadi inspirasi banyak orang di negeri ini.
Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno saat memberikan sambutan pada acara peninjauan pembangunan Popres Darussalam Gontor 11 cabang Sumatera Barat di Sulit Air Kab. Solok, Sabtu siang ( 5/2). Hadir dalam kesepatan tersebut Bupati Syamsul Rahim, Kadis Prasjal & Tarkim Ir. Dody Ruswandi, MSc, Kementrian Agama Sumbar, Pimpinan PLN Wilayah III , Ketua DPRD Kab Solok, beberepa SKPD Pemkab Solok serta beberapa orang tokoh perantau Sulit Air.
Lebih jauh Irwan Prayitno menyampaikan, menciplak murni pendidikan Gontor Ponorogo itu amatlah baik, tidak ada salahnya dan kita berharap sistem pendidikan Gontor ini juga dapat berkembang pesat di Sumatera Barat sebagai kebanggaan bersama. Walaupun kita tahu Gontor Ponorogo juga belajar dari sistem pendidikan Thawalib di Padang Panjang.
Untuk mempopulerkannya kita semua, terutama masyarakat Sulit Air yang ada di daerah ini mesti menyekolahkan anak-anaknya di sekolah ini, dan kekuatan kekompakan, kesungguhan akan mampu membuat sekolah ini akan lebih berarti dan menjadi idola semua orang. Kita berharap suatu ketika kelak Gontor 11 Sulit Air juga melakukan seleksi penerimaan siswanya karena minat yang begitu besar, sehingga juga akan kualitas akan mampu kita ciptakan lebih baik dari waktu ke waktu.
Kita telah berkoordinasi dengan pihak PLN Wilayah III, bahwa pihak PLN akan memberikan bantuan fasilitas penerangan listrik bagi kemajuan pendidikan gontor 11 ini. Kemudian untuk prasana jalan, pemkab Solok telah bersedia dengan sepenuh hati memperikan perhatian terhadap pembangunan jalan menuju kelokasi.
Sementara keluhan akan kebutuhan air, telah adapula perantau anak nagari si mambua yang sukses di perantauan menjamin hingga tersedia air bersih dilokasi ini, berapapun nilainya. Kita juga mendukung kebijakan pemkab. Solok yang mentargetkan satu anak masing-masing nagari akan disekolah secara bea siswa di sekolah ini. Mudah-mudah Gontor 11 Sulit Air ini mampu memperlihatkan prestasi yang lebih baik dari Gontor Ponorogo. Ini suatu kekuatan kekompakan, tekad bersama yang luar biasa dan dapat pula ditularkan pada semua daerah di Sumatera Barat, harapnya
Bupati Solok Syamsul Rahim dalam kesempatan tersebut menyampaikan, ini sebuah kesempatan bagi kita untuk membantu secara penuh kemajuan pembangunan Pospen Gontor 11 Sulit Air, sebagai putra anak nagari Sulit Air. Kita berharap keberadaan pendidikan Gontor di Kab. Solok ini, akan mampu memberikan nuansa baru pendidikan santri yang lebih baik di Solok khususnya dan umumnya di Sumbar.
Kita berkeinginan besar bagaimana melalui pendidikan Popres Darussalam Gontor 11 ini akan mampu melahirkan anak-anak kita yang cerdas secara intelektual, cerdas kendali emosinya, serta berwawasan yang berkarakter. Saat ini kita telah mengupaya untuk menata pembangunan jalan, serta memprogram bea siswa satu anak masing-masing nagari yang diseleksi syarat minimal, anak kurang mampu, ada kemauan, cerdas serta terpilih dari utusan masing-masing nagari di kab Solok ini.
Anggaran yang telah dirancang sebesar Rp. 8 juta dengan jumlah anak 74 orang yang telah dianggaran pada anggaran APBD Kabupaten Solok tahun 2011 ini, katanya. Zardi
Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno saat memberikan sambutan pada acara peninjauan pembangunan Popres Darussalam Gontor 11 cabang Sumatera Barat di Sulit Air Kab. Solok, Sabtu siang ( 5/2). Hadir dalam kesepatan tersebut Bupati Syamsul Rahim, Kadis Prasjal & Tarkim Ir. Dody Ruswandi, MSc, Kementrian Agama Sumbar, Pimpinan PLN Wilayah III , Ketua DPRD Kab Solok, beberepa SKPD Pemkab Solok serta beberapa orang tokoh perantau Sulit Air.
Lebih jauh Irwan Prayitno menyampaikan, menciplak murni pendidikan Gontor Ponorogo itu amatlah baik, tidak ada salahnya dan kita berharap sistem pendidikan Gontor ini juga dapat berkembang pesat di Sumatera Barat sebagai kebanggaan bersama. Walaupun kita tahu Gontor Ponorogo juga belajar dari sistem pendidikan Thawalib di Padang Panjang.
Untuk mempopulerkannya kita semua, terutama masyarakat Sulit Air yang ada di daerah ini mesti menyekolahkan anak-anaknya di sekolah ini, dan kekuatan kekompakan, kesungguhan akan mampu membuat sekolah ini akan lebih berarti dan menjadi idola semua orang. Kita berharap suatu ketika kelak Gontor 11 Sulit Air juga melakukan seleksi penerimaan siswanya karena minat yang begitu besar, sehingga juga akan kualitas akan mampu kita ciptakan lebih baik dari waktu ke waktu.
Kita telah berkoordinasi dengan pihak PLN Wilayah III, bahwa pihak PLN akan memberikan bantuan fasilitas penerangan listrik bagi kemajuan pendidikan gontor 11 ini. Kemudian untuk prasana jalan, pemkab Solok telah bersedia dengan sepenuh hati memperikan perhatian terhadap pembangunan jalan menuju kelokasi.
Sementara keluhan akan kebutuhan air, telah adapula perantau anak nagari si mambua yang sukses di perantauan menjamin hingga tersedia air bersih dilokasi ini, berapapun nilainya. Kita juga mendukung kebijakan pemkab. Solok yang mentargetkan satu anak masing-masing nagari akan disekolah secara bea siswa di sekolah ini. Mudah-mudah Gontor 11 Sulit Air ini mampu memperlihatkan prestasi yang lebih baik dari Gontor Ponorogo. Ini suatu kekuatan kekompakan, tekad bersama yang luar biasa dan dapat pula ditularkan pada semua daerah di Sumatera Barat, harapnya
Bupati Solok Syamsul Rahim dalam kesempatan tersebut menyampaikan, ini sebuah kesempatan bagi kita untuk membantu secara penuh kemajuan pembangunan Pospen Gontor 11 Sulit Air, sebagai putra anak nagari Sulit Air. Kita berharap keberadaan pendidikan Gontor di Kab. Solok ini, akan mampu memberikan nuansa baru pendidikan santri yang lebih baik di Solok khususnya dan umumnya di Sumbar.
Kita berkeinginan besar bagaimana melalui pendidikan Popres Darussalam Gontor 11 ini akan mampu melahirkan anak-anak kita yang cerdas secara intelektual, cerdas kendali emosinya, serta berwawasan yang berkarakter. Saat ini kita telah mengupaya untuk menata pembangunan jalan, serta memprogram bea siswa satu anak masing-masing nagari yang diseleksi syarat minimal, anak kurang mampu, ada kemauan, cerdas serta terpilih dari utusan masing-masing nagari di kab Solok ini.
Anggaran yang telah dirancang sebesar Rp. 8 juta dengan jumlah anak 74 orang yang telah dianggaran pada anggaran APBD Kabupaten Solok tahun 2011 ini, katanya. Zardi
Post a Comment