Nusantaranews, Limapuluh Kota -- Langkah awal dalam penanggulangan bencana banjir di daerah Nagari Pangkalan dan Nagari Gunuang Malintang yang terjadi pada hari Jum’at 28 Januari 2011 adalah melakukan nomalisasi aliran sungai yang merupakan program PSDA Prov Sumbar senilai Rp. 5 Miliar pada anggaran tahun 2011 ini. Dari catatan yang ada sejak tahun 1978 telah terjadi sebanyak 14 kali banjir besar dilokasi yang sama, dan bersyukur dijadian kali ini tidak ada korban jiwa.
Ini disampaikan Wagub Muslim Kasim saat menyampaikan sambutan pada acara pertemuan dengan tokoh masyarakat Nagari Pangkalan di Kantor Camat Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (1/2). Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Alis Marajo, Wakil Bupati, Kadis Sosial Drs. Khafrawi Bahtiar, Kadis PSDA Ir. Ali Musri, Kadis Ketahanan Pangan Ir. Syahrial Syam, Kadis Peridagkop & UKM Ir. Afriandi Laudin, Kabiro Bina Sosial Abdul Gafar, SE.MM, Kabiro Humas dan Protokol Surya Budhi ,SH, Staf Ahli Drs. Sudirman Gani serta beberapa Staf dari SKPD terkait.
Wagub Muslim Kasim lebih jauh menyampaikan, kehadiran kita saat ini merupakan bentuk ikut Prihatin dan ingin memperlihatkan sikap empati pemprov terhadap masyarakat kita yang tertimpa musibah banjir di Nagari Pangkalan ini. Ibaratnya sakit saudara kita disini, juga merupakan sakit bagi kami dan merupakan duka kita bersama di Sumatera Barat.
Pemerintah Provinsi Sumbar akan memberikan perhatian penuh terhadap kemajuan dan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota ini. Dari data program pembangunan bidang pengairan juga akan ada beberapa pembangunan cek dam dan lain-lain yang diperkirakan pembiayaan mendekati Rp. 10 Miliar, ungkapnya
Muslim Kasim juga menyampaikan, Nagari Pangkalan merupakan negeri yang memiliki potensi gambir terbesar di Indonesia. Dari 85 persen produksi gambir di Indonesia terdapat di Sumbar dan 70 persennya berada di Nagari Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota ini. Ini merupakan sesuatu yang mesti kita pertahankan dan perlu pula kita tingkatkan lebih baik lagi dimasa-masa mendatang.
Diperkirakan lebih dari 100 ton gambir setiap minggunya diproduksi disini, dan jika pemasarannya dapat kita tata dengan baik, tentu semua itu akan membawa kesejahteraan yang lebih baik bagi kehidupan masyarakat di daerah ini.
Nagari Pangkalan sebagai gerbangnya Sumbar menuju provinsi Riau, kita mesti melakukan penataan perwajahan pembangunan Sumbar, terutama dalam mempersiapkan infrastruktur pemasaran dan perdagangan. Kita amat berharap dengan siapnya nanti jalan laying Kelok Sembilan, akan mampu membangkitakan kemajuan perekonomian di daerah ini khususnya dan umumnya di Sumbar, harapnya
Pimpinan PD PT. Andalas Tuah Sakato Ir. Rahmat Saleh yang juga ketua asosiasi gambir Sumbar dalam kesempatan itu juga menyampaikan, gambir di Nagari Pangkalan merupakan gambir produksi terbaik di Indonesia. Dalam rangka menjaga stabilitas harga gambir dirasa perlu membentuk satu badan resmi pemerintah menata perniagaan gambir dan produksi rakyat lainnya, sehingga kestabilan harga dapat dikendalikan secara baik, bukan dipengaruhi oleh kondisi pasar yang saat ini dikuasai oleh India.
Kita berharap suatu hari nanti kita mampu menjadi penentu harga gambir di dunia dengan jumlah hasil produksi yang lebih berdaya saingan sesuai dengan permintaan dunia modrem saat ini, katanya.
Dalam kesempatan tersebut Wagub menyerahkan bantuan senilai lebih kurang Rp. 175. juta yang berbentuk bahan, seperti 13 ton beras, 500 botol kecap, 100 botol sambal, 1200 sarden, 100 helai selimut, 300 kg miyak goring, famili kid 100 paket, 25 kg/ha bibit padi bagi lahan sawah yang terkena banjir.
Sementara itu dari laporan Camat Pangkalan kerugian atas 11 jorong yang terkena dampak banjir tersebut senilai, Rp. 738.500.000,- yang terdiri dari kehilangan ternak, tanaman, serta beberapa rumah yang hanyut dan lain-lain.
Wagub dalam kesempatan tersebut juga melakukan kunjungan kelokasi bencana dan berdialog dengan masyarakat setempat. Zardi
Ini disampaikan Wagub Muslim Kasim saat menyampaikan sambutan pada acara pertemuan dengan tokoh masyarakat Nagari Pangkalan di Kantor Camat Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (1/2). Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Alis Marajo, Wakil Bupati, Kadis Sosial Drs. Khafrawi Bahtiar, Kadis PSDA Ir. Ali Musri, Kadis Ketahanan Pangan Ir. Syahrial Syam, Kadis Peridagkop & UKM Ir. Afriandi Laudin, Kabiro Bina Sosial Abdul Gafar, SE.MM, Kabiro Humas dan Protokol Surya Budhi ,SH, Staf Ahli Drs. Sudirman Gani serta beberapa Staf dari SKPD terkait.
Wagub Muslim Kasim lebih jauh menyampaikan, kehadiran kita saat ini merupakan bentuk ikut Prihatin dan ingin memperlihatkan sikap empati pemprov terhadap masyarakat kita yang tertimpa musibah banjir di Nagari Pangkalan ini. Ibaratnya sakit saudara kita disini, juga merupakan sakit bagi kami dan merupakan duka kita bersama di Sumatera Barat.
Pemerintah Provinsi Sumbar akan memberikan perhatian penuh terhadap kemajuan dan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota ini. Dari data program pembangunan bidang pengairan juga akan ada beberapa pembangunan cek dam dan lain-lain yang diperkirakan pembiayaan mendekati Rp. 10 Miliar, ungkapnya
Muslim Kasim juga menyampaikan, Nagari Pangkalan merupakan negeri yang memiliki potensi gambir terbesar di Indonesia. Dari 85 persen produksi gambir di Indonesia terdapat di Sumbar dan 70 persennya berada di Nagari Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota ini. Ini merupakan sesuatu yang mesti kita pertahankan dan perlu pula kita tingkatkan lebih baik lagi dimasa-masa mendatang.
Diperkirakan lebih dari 100 ton gambir setiap minggunya diproduksi disini, dan jika pemasarannya dapat kita tata dengan baik, tentu semua itu akan membawa kesejahteraan yang lebih baik bagi kehidupan masyarakat di daerah ini.
Nagari Pangkalan sebagai gerbangnya Sumbar menuju provinsi Riau, kita mesti melakukan penataan perwajahan pembangunan Sumbar, terutama dalam mempersiapkan infrastruktur pemasaran dan perdagangan. Kita amat berharap dengan siapnya nanti jalan laying Kelok Sembilan, akan mampu membangkitakan kemajuan perekonomian di daerah ini khususnya dan umumnya di Sumbar, harapnya
Pimpinan PD PT. Andalas Tuah Sakato Ir. Rahmat Saleh yang juga ketua asosiasi gambir Sumbar dalam kesempatan itu juga menyampaikan, gambir di Nagari Pangkalan merupakan gambir produksi terbaik di Indonesia. Dalam rangka menjaga stabilitas harga gambir dirasa perlu membentuk satu badan resmi pemerintah menata perniagaan gambir dan produksi rakyat lainnya, sehingga kestabilan harga dapat dikendalikan secara baik, bukan dipengaruhi oleh kondisi pasar yang saat ini dikuasai oleh India.
Kita berharap suatu hari nanti kita mampu menjadi penentu harga gambir di dunia dengan jumlah hasil produksi yang lebih berdaya saingan sesuai dengan permintaan dunia modrem saat ini, katanya.
Dalam kesempatan tersebut Wagub menyerahkan bantuan senilai lebih kurang Rp. 175. juta yang berbentuk bahan, seperti 13 ton beras, 500 botol kecap, 100 botol sambal, 1200 sarden, 100 helai selimut, 300 kg miyak goring, famili kid 100 paket, 25 kg/ha bibit padi bagi lahan sawah yang terkena banjir.
Sementara itu dari laporan Camat Pangkalan kerugian atas 11 jorong yang terkena dampak banjir tersebut senilai, Rp. 738.500.000,- yang terdiri dari kehilangan ternak, tanaman, serta beberapa rumah yang hanyut dan lain-lain.
Wagub dalam kesempatan tersebut juga melakukan kunjungan kelokasi bencana dan berdialog dengan masyarakat setempat. Zardi
Post a Comment