Irwan Prayitno : Karakter " Ma Ota " Implementasikan dengan Menulis

Nusantaranews, Padang Panjang -- Orang Minang memiliki karakter dan budaya " Ma Ota " dan kesemua itu telah memberi inspirasi orang-orang Minang memilih profesi yang dekat dengan karakter tersebut seperti, Pedagang, Ulama, Ustad, Diplomat, Guru, Budayawan, Sastarawan, Jurnalis dan lain-lain. Jika saat ini kita mengelar seminar Saat Guru menulis, itu sesuatu yang mungkin dan mampu melestarikan budaya " Ma Ota " tadi.

Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno dalam pembukaan Acara Seminar Education dengan tema : " Time for Teacher to Write " di Graha Pesantren Terpadu Serambi Mekkah Padang Panjang, Minggu pagi ( 12/12). Hadir dalam kesempatan tersebut Sekdako Ali Basar, Budayawan Taufik Ismail, Ketua PPWI dan pengurus, para penulis serta guru-guru lebih kurang 300 orang. Lebih lanjut Irwan Prayitno menyampaikan seorang memiliki guru pada dasarnya telah memilik pondasi dimana dalam keseharian mereka telah menjual ide-ide dan gagasan kepada murid-muridnya dalam bahasa bicara. Maka dalam melahirkan tulisan bagi guru-guru kenapa tidak memakai saja bahasa bicara tersebut.

Pengalaman saya ketika menulis banyak hal dengan buku-buku yang beredar saat ini, memilih konsep menulis dimanapun , kapanpun, ada ide tulis dalam Hp komunikator dan saat melahirkan dalam bentuk buku tidak pernah berpikir menyempurnakan tulisan tersebut. Namun nanti pada saat mau dicetak atau dipublis ke media cetak, baru kita edit, koreksi dan melengkapi dengan hal-hal yang sejalan dengan tulisan tersebut. Jadi tidak perlu menunggu semua segala sempurna yang kadang kala membuat kita terperangkat dalam kebekuan waktu yang tidak jelas, ungkapnya.

Irwan Prayitno dalam kesempatan tersebut juga menantang para guru di Sumatera Barat untuk kurun waktu satu bulan ini mampu melahirkan satu tulisan buku. Kepada para Bupati dan Walikota agar mendorong hal ini agar kreatifitas seorang guru untuk  pengembangan pengetahuan murid dan masyarakat dapat diwujudkan dalam rangka percepatan dunia pendidikan di daerah ini.

Menulis merupakan sesuatu kemauan dan kesungguhan seorang guru bagaimana mempraktekan ide dan gagasan kepada murid dan dapat melihat pengembangan yang terjadi pada murid itu sendiri. Jadi Menulis bagi guru-guru bukan berarti mengabaikan tugas pokok sebagai guru bagi murid-muridnya melainkan juga sebagai sebuah keyakinan bagi murid-murid untuk terus belajar untuk memperdalam pengetahuan sesuatu. Dengan guru menulis juga akan mendorong budaya baca dan menulis bagi anak-anak didik. Makin banyak lahir tulisan dan terbitan buku dari sebuah masyarakat, tentu ini akan membuat perkembangan karakter budaya masyarakat akan dapat berkembang pesat seiring dengan gagaasan baru untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Kedepan kita akan koordinasikan dengan Dinas Pendidikan dan lembaga lainya, bagaimana mendorong para guru untuk menulis dengan kegiatan-kegiatan kependidikan baik melalui perlombaan maun cara-cara lain yang lebih inovatif guna mendorong kreatifitas menulis di daerah ini, katanya. Setelah membuka secara resmi Seminar Saatnya Guru Menulis, dan penyerahan penhargaan bagi guru-guru yang telah melahirkan banyak tulisan dan buku, serta menutup acara pelatihan Wirausaha bagi Petani dan Pengusaha Kecil Menengah,

gubernur Irwan Prayitno berkesempatan meninjau perakitan Laptop /Note Book untuk KBM oleh siswa-siswa SMK Murgen Padang panjang yang merupakan bantuan dari Kementerian Pendidikan Nasional sebanyak 700 unit. Kegiatan ini merupakan upaya alih tehnologi bagi siswa-siswa SMK Mugen dalam pengembangan Tehnologi Informatika. Kepala Sekolah SMK Murgen Drs. Ivery Morphi,MPd dalam kesempatan tersebut menyampaikan saat ini kementrian dan Pendidikan Nasional telah mempercayakan SMK Murgen sebagai pelaksana perakit bantuan Laptop untuk KBM bagi SMK di Sumatera Barat. Para guru dan beberapa siswa telah menerima traning perakitan oleh perusahaan dan juga telah mendapat jaminan dari perusahaan tersebut.

Saat ini kita Sumbar mendapat 700 unit Laptop/ Note Book merek SMK Murgen sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di SMK baik negeri maupun swasta sesuai dengan surat keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional nomor 2724/C5.4/KEP/KU/2010. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post