Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, dalam mencapai keberhasilan mutu dunia pendidikan, memang perlu disambut positif. Seperti adanya sekolah-sekolah yang berpredikat RSBI dan SSN. Mesti untuk memperoleh prediket tersebut, pihak sekolah harus memenuhi indikator-indikator yang terukur. Pada saat yang sama, pendidikan gratis dan murah juga memerlukan pendidikan yang bermutu. Sayangnya, kedual hal itu (murah dan bermutu) tidak selalu bisa berjalan. ucap Kepala Sekolah SMPN 32 Sungai Lareh Padang, Ramli Spd. MM saat diwawancarai Sabtu (9/10) diruang kerjanya.
Dikatakan Ramli, dalam peningkatan mutu pendidikan, pada masing-masing sekolah Kota Padang terjadi kompetisi untuk memperoleh predikat RSBI dan SSN. Salah satunya SMPN 32 Sungai Lareh yang berupaya meningkatkan kegiatan eskul siswa dan penambahan jam mengajar guru. Akibatnya berimbas terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan operasional sekolah. Sebab kebijakan pendidikan gratis justru menjadi perangkap. Karena terhalang segala bentuk peningkatan program pendidikan sekolah berstandar minimal (sekolah perintis) untuk mencapai Sekolah Standar Nasional (SSN).
SMPN 32 dengan luas tanah 5.000 meter, memiliki ruang belajar seluas 7 x 8 dan tenaga pengajar sebanyak 48 orang, sedang berupaya memberikan pelajaran tambahan serta membentuk tim EDS agar bisa menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN).
Kita berharap, kepada masyarakat dan orang tua murid agar bisa sepenuhnya mendukung program-program sekolah demi tercapainya taraf sekolah yang lebih tinggi dibanding taraf standar saat ini, pinta Ramli. an/ikhsan
Dikatakan Ramli, dalam peningkatan mutu pendidikan, pada masing-masing sekolah Kota Padang terjadi kompetisi untuk memperoleh predikat RSBI dan SSN. Salah satunya SMPN 32 Sungai Lareh yang berupaya meningkatkan kegiatan eskul siswa dan penambahan jam mengajar guru. Akibatnya berimbas terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan operasional sekolah. Sebab kebijakan pendidikan gratis justru menjadi perangkap. Karena terhalang segala bentuk peningkatan program pendidikan sekolah berstandar minimal (sekolah perintis) untuk mencapai Sekolah Standar Nasional (SSN).
SMPN 32 dengan luas tanah 5.000 meter, memiliki ruang belajar seluas 7 x 8 dan tenaga pengajar sebanyak 48 orang, sedang berupaya memberikan pelajaran tambahan serta membentuk tim EDS agar bisa menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN).
Kita berharap, kepada masyarakat dan orang tua murid agar bisa sepenuhnya mendukung program-program sekolah demi tercapainya taraf sekolah yang lebih tinggi dibanding taraf standar saat ini, pinta Ramli. an/ikhsan
Post a Comment