nusantaranews-Sulsel, Penyelenggaraan program menuju anak Sulawesi Selatan sehat dan cerdas di lapangan Karebosi, oleh Pemda Makassar, ricuh. Pasalnya, sebahagian dari walimurid sekolah dasar yang diundang, tidak kebagian makanan sehat (susu, telur dan keju). Sehingga timbul anggapan, panitia tidak serius menyelenggarakan acara. Sementara pihak panitia menilai, permasalahan timbul lantaran ketidak disiplinan walimurid menunggu giliran pembagian konsumsi.
Suasana ricuh berawal dari, kekecewaan sebahagian walimurid karena tidak mendapatkan jatah pembagian makanan sehat dari pihak panitia. Padahal Pemda Makassar telah menganggarkannya, agar implementasi dari kegiatan tepat sasaran dan tercapai tujuan menuju anak Sulawesi Selatan sehat dan cerdas. Namun ada juga yang menilai, kegiatan tersebut hanya untuk menghabiskan anggaran saja, kata beberapa orang walimurid, Rusman, Ida, Syofyan pada nusantaranews. Pada kesempatan itu mereka meminta, agar pemda Makassar kembali melakukan evaluasi atas kegiatan yang telah dijalankan.
Project officer Muhammad Akbar saat diminta tanggapannya mengatakan, timbulnya kericuhan bukan ketidak siapan panitia dalam menyelenggara kegiatan. Tetapi inti permasalahan lantaran ketidak disiplinan orang tua murid untuk bersabar menunggu pembagian yang sudah dihitung sesuai dengan jumlah undangan yang datang. Namun demikian pihaknya minta maaf atas kekeliruan yang dilakukan pihak panitia.”mewakili panitia penyelenggara, saya mohon maaf atas kekeliruan yang terjadi,”. Ujarnya.
Selain itu, memang program yang dicanangkan pemerintah Sulsel hanya baru bisa diaplikasikan kepada sekolah yang bersubsidi penuh di kota Makassar saja, dengan harapan program peningkatan akan kepedulian kesehatan bagi anak-anak sekolah dasar ini dapat terlaksana dengan lancar. crs
Suasana ricuh berawal dari, kekecewaan sebahagian walimurid karena tidak mendapatkan jatah pembagian makanan sehat dari pihak panitia. Padahal Pemda Makassar telah menganggarkannya, agar implementasi dari kegiatan tepat sasaran dan tercapai tujuan menuju anak Sulawesi Selatan sehat dan cerdas. Namun ada juga yang menilai, kegiatan tersebut hanya untuk menghabiskan anggaran saja, kata beberapa orang walimurid, Rusman, Ida, Syofyan pada nusantaranews. Pada kesempatan itu mereka meminta, agar pemda Makassar kembali melakukan evaluasi atas kegiatan yang telah dijalankan.
Project officer Muhammad Akbar saat diminta tanggapannya mengatakan, timbulnya kericuhan bukan ketidak siapan panitia dalam menyelenggara kegiatan. Tetapi inti permasalahan lantaran ketidak disiplinan orang tua murid untuk bersabar menunggu pembagian yang sudah dihitung sesuai dengan jumlah undangan yang datang. Namun demikian pihaknya minta maaf atas kekeliruan yang dilakukan pihak panitia.”mewakili panitia penyelenggara, saya mohon maaf atas kekeliruan yang terjadi,”. Ujarnya.
Selain itu, memang program yang dicanangkan pemerintah Sulsel hanya baru bisa diaplikasikan kepada sekolah yang bersubsidi penuh di kota Makassar saja, dengan harapan program peningkatan akan kepedulian kesehatan bagi anak-anak sekolah dasar ini dapat terlaksana dengan lancar. crs
Post a Comment