nusantaranews, sumbar -- Mengangkat dan melestarikan nilai-nilai tradisional merupakan kewajiban kita bersama. Apalagi Sumatera Barat, kaya akan keragaman adat dan budaya pada masing-masing daerah, namun belum juga mampu memberikan kontribusi layak terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Padahal, seni dan budaya ranah minang, yaitu tari piring, randai dan lain sebagainya, sangat diminati Negara lain seperti Malaysia.
Maka dari itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Barat Bidang Seni Tari & Nilai Budaya, sangat berperan penting untuk mempertahankan, mengangkat, dan mempromosikan potensi yang ada di Sumbar. Salah satu upaya dilakukan yaitu, dengan menyelenggarakan perlomba Seni Tari dan Musik se-Sumatera Barat selama empat hari, mulai 27-30 September 2010 di Taman Budaya Sumbar, urai salah seorang panitia dari Disbudpar.
Menurutnya, ada beberapa syarat yang dipenuhi bagi peserta lomba, pertama Peserta diwajibkan memberikan thema (judul karya ) sekaligus sinopsis tertulis sebagai pedoman untuk dewan juri. Kedua, waktu penampilan untuk seni tari berdurasi 5 - 10 menit. Ketiga, untuk musik tradisi berdurasi 10 - 15 menit. Keempat jumlah penari dan pemusik 15 orang termasuk official. Kelima, perlengkapan yang dibutuhkan untuk mendukung karya tersebut ditanggung oleh masing-masing peserta. Dan Keenam, penampilan tari diiringi oleh musik hidup.
Ditambahkannya, perlombaan seni tari dan musik yang diperlombakan kali ini adalah karya tari dengan inovasi baru, namun dasarnya tetap tari tradisional yang berada pada masing-masing Kabupaten/Kota, dimana seni tari itu, belum pernah ditampilkan pada kegiatan Pekan Budaya Sumatera Barat. nalkoto
Ditambahkannya, perlombaan seni tari dan musik yang diperlombakan kali ini adalah karya tari dengan inovasi baru, namun dasarnya tetap tari tradisional yang berada pada masing-masing Kabupaten/Kota, dimana seni tari itu, belum pernah ditampilkan pada kegiatan Pekan Budaya Sumatera Barat. nalkoto
Post a Comment