Seorang teman mengeluh karena customernya baru saja memutuskan kerjasama dan meninggalkannya begitu saja setelah terjadi kesalahan pelayanan oleh karyawannya. Padahal selama ini dia telah melayani customer tersebut dengan sebaik-baiknya. Bahkan dimasa lalu dia pernah berjasa membantu usaha customernya tersebut. Tapi kenapa kemudian meninggalkannya begitu saja? Begitulah realita yangt berlaku. Customer tidak butuh kualitas masa lalu kita. Customer butuh kualitas layanan kita saat ini.
Siapa sajakah customer kita? Customer kita adalah orang atau perusahaan yang membayar jasa yang kita berikan. Selain pembeli, atasan atau perusahaan tempat kita bekerja sesungguhnya termasuk customer kita. Jika kita tidak lagi melayani mereka dengan baik, mereka akan menendang kita.
Seperti kejadian dikantor seorang teman. Pimpinannya baru saja memecat seorang karyawan yang sudah lama bekerja dikantornya, karena karyawan tersebut akhir-akhir ini sering bertindak merugikan perusahaan. Pada saat pemecatan, karyawan tersebut membela diri dengan mengatakan bahwa dimasa lalu dia adalah karyawan yang jujur dan baik, bahkan ikut berjasa memajukan perusahaan. Tapi pimpinannya tidak peduli, dia atau perusahaannya tidak butuh kualitas masa lalu, yang dia butuhkan adalah kualitas saat ini dari karyawan tersebut.
Berbeda lagi yang terjadi dengan seorang teman. Dia baru saja mendapat promosi jabatan dan bonus dari perusahaannya. Dia bercerita, dimasa lalu dia adalah karyawan yang pemalas dan tidak jujur. Setelah mendapatkan SP3 dia berubah total, dan terus berusaha menjadi lebih baik, hingga berprestasi seperti saat ini.
Sekarang kita paham, bahwa “customer kita” tidak butuh kualitas masa lalu kita. Yang mereka butuhkan adalah kualitas kita saat ini dan seterusnya.
* penulis adalah alumni Politeknik Unand tahun 1991, Jurusan Teknik Sipil
Post a Comment